Prabowo Minta Relawan Periksa DPT hingga Sumbang Dana Kampanye

Prabowo meminta relawannya membantu menggalang dana untuk keperluan kampanye.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 23 Nov 2018, 06:23 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 06:23 WIB
Prabowo Bekali Ribuan Relawan untuk Menangkan Pilpres 2019
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandiaga di Jakarta, Kamis (22/11). Pembekalan tersebut guna memberi pengarahan untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan pengarahan terhadap ribuan relawannya. Dalam kesempatan itu, ia meminta kepada seluruh relawannya melakukan sejumlah hal untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 mendatang. 

Salah satunya mengawasi dan memeriksa kembali daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu guna memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan hak suaranya dan untuk menghindari daftar pemilih ganda. 

"Saya dapet laporan hadir 296 kelompok organisasi relawan, ada yang dari luar kota, luar negeri hadir dari Abu Dabi, Australia, Timor Leste, Malaysia. Saya minta bantuan, tolong dibantu daftar pemilih tetap (DPT). Periksa di RW dan RT kalian masing-masing," ujar Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018. 

Selain itu, Prabowo juga meminta relawannya membantu menggalang dana untuk keperluan kampanye. Mantan Danjen Kopassus itu mengakui, pihaknya menemui kendala pada sektor pendanaan.

Untuk memenangi kontestasi lima tahunan ini, Prabowo mengaku hanya bisa mengandalkan perjuangan bersama rakyat. Nantinya, sumbangan para relawan itu akan dipublikasikan sebagai wujud transparansi. 

"Terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua, karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu. Kami nanti akan umumkan nama-nama rekening. Kita hanya (bisa) bergantung kepada rakyat," ucap Prabowo. 

Bandingkan Kubu Sebelah

Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan, kondisi kantong koalisinya jauh berbeda dengan kubu petahana yang menurutnya banyak disokong investor.

Dia mengeluhkan bahwa Pilpres 2019 merupakan kontestasi demokrasi yang cukup berat. 

"Mereka punya startegi supaya kita tidak bisa bergerak, supaya tidak bisa punya uang apapun. Ada 800 ribu TPS, kalau dua saksi satu TPS, 1,6 juta saksi. Kalau kita harus kasih uang makan mereka semua, berapa ratus miliar itu semua?," kata Prabowo. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya