Sandiaga Prihatin Isu PKI Kerap Menyerang Jokowi

Menurut Sandiaga seharusnya Pilpres lebih membahas isu ekonomi daripada hoaks.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Des 2018, 15:52 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 15:52 WIB
Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno memaparkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga di Jakarta, Rabu (28/11). Penerimaan dana kampanye pribadi Sandiaga sebesar Rp 28,5 miliar. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno berbicara soal isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang selalu dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Terkait hal tersebut mantan wagub DKI ini mengaku prihatin.

"Saya prihatin dan bersimpati pada Pak presiden," kata Sandiaga di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).

Menurut cawapres Prabowo ini seharusnya Pilpres lebih membahas isu ekonomi daripada hoaks. Karena isu hoaks hanya akan memecah belah masyarakat.

"Kita lihat bahwa Pilpres ini tentang ekonomi, ini referendum ekonomi," ucapnya.

Tidak Ada Isu Ekonomi Ala Ekonomis

Gaya Pidato Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Usai Dapat Nomor Urut
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Sandiaga, isu ekonomi ala komunis tidak di Indonesia. Masih ada hal yang lebih esensial untuk dipikirkan selain isu PKI, seperti isu ekonomi dan lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Kita harus perjuangkan kemandirian kita. TKI jangan sampai tersingkirkan oleh tenaga kerja asing (TKA) terutama tenaga kerja China. Kita ingin industri investasi dan jobfair buat siapa? Ya buat pekerja indonesia. Nah itu lebih esensial menurut saya dan kita harus fokus di bidang ekonomi," ucap Sandiaga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya