Titiek Soeharto: Pasca-Pemilu 2019, Persatuan Bangsa Harus Makin Kokoh

Putri Presiden Soeharto itu juga mengutip kearifan Jawa yang selalu diajarkan ayahnya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 18 Mar 2019, 09:07 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 09:07 WIB
Dari AHY hingga Titiek Soeharto Dampingi Prabowo-Sandiaga ke KPU
Politisi Partai Berkarya, Titiek Soeharto saat masuk ruang pendaftaran untuk mendampingi pasangan Prabowo/Sandi Uno mendaftar bakal Capres/Cawapres Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta masyarakat menjaga persaudaraan, bukan justru saling tunjuk dan saling cari kesalahan di tahun politik saat ini.

Titiek mengajak seluruh masyarakat menjalin dan mempererat tali silaturahmi serta mengesampingkan perbedaan pilihan politik.

"Tujuan politik itu luhur, bukan justru jadi alat memecah belah. Islam mengajarkan kita saling memaafkan," kata Titiek di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu.

Putri Presiden Soeharto itu juga mengutip kearifan Jawa yang selalu diajarkan ayahnya.

"Ayah kami, Bapak kita semua selalu menasihati, aja mung nyatur alaning liyan. Jangan hanya membicarakan kejelekan orang lain," katanya menambahkan.

Titiek juga mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk arif dalam menyikapi suasana cenderung panas menjelang Pilpres. Dengan kearifan itu ia berharap hal-hal negative bisa diusir sejauh-jauhnya.

"Kita semua berharap pascapemilu nanti persatuan dan persaudaraan bangsa ini bisa semakin kokoh," ujar Titiek.

 

Kritis

Sebelum bergabung menjadi pengurus Partai Berkarya, Titiek lama menjadi wakil ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Saat menjadi wakil rakyat tersebut Titiek pernah meminta Kementerian Pertanian memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan petani bawang putih demi tercapainya swasembada bawang putih pada 2021.

Bukan hanya bantuan, Titiek juga meminta Balitbang dan Kementan untuk melihat wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang potensial dan layak ditanami bawang putih.

"Impor bawang putih di 2017 itu besarnya mencapai 550 ribu ton sedangkan kita hanya mampu menghasilkan sekitar 20 ribu ton. Ini sangat keterlaluan. Padahal wilayah kita sangat luas," kata Titiek saat itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya