Sandiaga Minta Andi Arief Ungkap Siapa Sosok Setan Gundul

Sandiaga menerangkan, orang berkepala botak plontos di dalam kediaman Kertanegara saat deklarasi kemenangan Prabowo hanyalah tim komunikasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2019, 23:20 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 23:20 WIB
Prabowo dan Sandiag Uno Usai Sambangi Rumah SBY
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berada di dalam mobil usai pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (10/1). Prabowo-Sandi melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta politikus Partai Demokrat Andi Arief menyebutkan siapa sosok yang dimaksud 'setan gundul' yang mendorong Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangan 62 persen. Hal tersebut guna mencegah ceckcok politik yang sudah ada.

"Mungkin bisa diklarifikasi ke Pak Andi Arief, ini kan zamannya menggunakan bahasa terang, jangan menggunakan bahasa abu-abu dan gelap bersayap seperti ini, menurut saya sebut nama saja," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).

Sandiaga menerangkan, orang berkepala botak plontos di dalam kediaman Kertanegara saat deklarasi kemenangan Prabowo hanyalah tim komunikasinya yakni Yuga Aden. Timnya juga tak pernah membahas soal 'setan gundul'.

"Setahu saya setan gundul yang hadir malam itu 17 April cuma Yuga dan yang ada di dalam kertanegara, siapa yang lain ya, gak ada. Kalau Pak Amien Rais rambutnya banyak. Gak ada," ucapnya.

Sandiaga menjelaskan, yang memberi masukan terkait kemenangan sepihak 62 persen kepada Prabowo adalah orang-orang yang ikut deklarasi bersama di Kertanegara di atas panggung mini berwarna merah.

"Jadi kalau ada yang memberikan masukan kepada Pak Prabowo ya orang orang yang di depan itu," tandas Sandiaga.


Heran

Ekspresi Prabowo - Sandiaga Uno Saat Debat Kelima Pilpres 2019
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berbincang sebelum memulai Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir yang mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sandiaga mengaku  heran dengan manuver Andi Arief. Menurut dia, sikap Andi Arief tak jelas sejak menuduhnya memberi 500 miliar untuk menjadi cawapres Prabowo.

"Mas Andi Arief ini yang juga mencuit bahwa saya memberikan Rp 500 M untuk Pak Prabowo. Jadi menurut saya, gak jelas ini apa dan saya gak layak berkomentar karena menurut saya itu interpretasinya biar elite politik saja," kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengaku tak pernah komunikasi dengan Andi Arief. Kepada Demokrat, ia hanya intens komunikasi dengan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Hinca Panjaitan dan Kepala Advokasi bidang Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

"Saya gak punya komunikasi dengan pak Andi Arief sama sekali. Saya komunikasi dengan demokrat selalu dengan Pak AHY selalu sama Pak Hinca Itu hubungan saya dengan Pak Ferdinand Hutahaean tidak pernah ada problem sama sekali. Sangat lancar," jelasnya.

 

Reporter: M Genantan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya