Alasan Jokowi-Ma'ruf Deklarasi Kemenangan di Kampung Deret Johar Baru

Jokowi mengatakan, ada masyarakat yang ingin agar dirinya melanjutkan kembali pembangunan di Kampung Deret.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Mei 2019, 13:12 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 13:12 WIB
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Kampung Deret Tanah Tinggi, Jakarta Pusat pada pukul 12.30 WIB.
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Kampung Deret Tanah Tinggi, Jakarta Pusat pada pukul 12.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin menggelar deklarasi kemenangan di Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).

Jokowi memilih Kampung deret Johar Baru sebagai lokasi deklarasi kemenangan karena ingin melihat kembali perkampungan yang dia bangun saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Sambil nengok dulu kampung deret yang kita bangun," kata Jokowi di Kampung Deret, Selasa (21/5/2019).

Jokowi mengatakan, ada masyarakat yang ingin agar dirinya melanjutkan kembali pembangunan di Kampung Deret.

"Sudah saya sanggupi, saya mau izin dulu ke Gubernur (Anies Baswedan)," ucap dia.

Saat deklarasi, Jokowi pun berterimakasih kepada rakyat Indonesia karena telah menentukan hasil pilpres dan pileg dengan baik.

Atas kemenangannya di Pilpres 2019 ini, Jokowi dan Ma'ruf Amin pun berjanji akan menjaga kepercayaan dan amanah rakyat Indonesia.

"Setelah dilantik di bulan Oktober, kami adalah presiden dan wakil presiden seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.

Apresiasi Penyelenggara Pemilu

Konferensi pers Jokowi dan Ma'ruf di Kampung Deret, Johar Baru, 21 Mei 2019 (Liputan6/Lisza Engeham)
Konferensi pers Jokowi dan Ma'ruf di Kampung Deret, Johar Baru, 21 Mei 2019 (Liputan6/Lisza Engeham)

Jokowi juga mengapresiasi setinggi-tingginya atas kinerja penyelenggara dan pengawas pemilu.

"Kepada Bawaslu, kepada tokoh masyarakat, juga aparat keamanan TNI dan Polri, para saksi yang siang malam kerja tulus untuk pemilu yang adil dan jujur," kata Jokowi.

"Rakyat telah berkehendak di bentuk Pemilu 17 April. Kedaulatan rakyat, kehendak rakyat yang telah dilaksanakan, mari kita hargai. Itu yang namanya dewasa dalam berdemokrasi."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya