TKN Sebut Jika Demokrat Gabung Jokowi-Ma'ruf, Pemerintahan Semakin Kuat

Rofiq mengatakan, prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu perjalanan roda pemerintahan akan semakin efektif.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2019, 08:16 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 08:16 WIB
Jokowi dan AHY Gelar Pertemuan Tertutup di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bertemu dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019). Jokowi dan AHY bertemu untuk membahas kondisi politik pasca-Pemilu 2019. (Liputan6.com/HO/Setkab/Oji)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat semakin dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa kali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Partai koalisi Jokowi pun terbuka jika Demokrat ingin merapat.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq menyatakan, pihaknya tidak berkeberatan jika Demokrat sungguh-sungguh ingin bergabung.

"Kami tentu welcome jika Demokrat ingin memperkuat Koalisi Indonesia Kerja (KIK)," ujar Rofiq seperti dikutip dari Jawapos, Selasa (11/6/2019).

Rofiq mengatakan, prinsipnya, jika dukungan terhadap Jokowi semakin besar, tentu perjalanan roda pemerintahan akan semakin efektif. Presiden dalam menjalankan tugas dan melaksanakan program-programnya bakal semakin cepat. "Rakyat bisa segera menikmati program-program tersebut," kata dia.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, jika Demokrat merapat ke Jokowi, koalisi akan semakin besar. Menurut dia, koalisi besar baik untuk stabilitas pemerintahan. "Sepanjang koalisi kompak, maka akan efektif dan produktif," tutur dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kekecewaan Kubu Prabowo

Sementara itu, desas-desus keluarnya Demokrat dari Koalisi Adil dan Makmur tampaknya tidak dianggap serius oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (02). Mereka mempersilakan partai berlambang Mercy tersebut keluar.

Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Demokrat selama ini memang berada di Koalisi Adil dan Makmur. Namun, manuver politik yang mereka lakukan tidak demikian.

"Publik juga sudah tahu bahwa mereka bertemu dengan Pak Jokowi. Pernyataan elite politik mereka pun berubah," ujar Andre.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya