Prabowo Akan Bahas Nasib Koalisi Partai Setelah Putusan MK

Setelah putusan MK, BPN juga akan membahas wacana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres 2019

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2019, 17:01 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 17:01 WIB
Momen Pidato Kebangsaan Prabowo Sandi Indonesia Menang
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyapa relawan dan pendukungnya saat pidato kebangsaan di JCC, Jakarta, Senin (14/1) malam. Pidato kebangsaan mengusung Indonesia Menang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho) 

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto akan mengumpulkan pimpinan partai koalisi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sidang sengketa hasil Pemilu 2019. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebut pihaknya akan membahas nasib koalisi adil makmur.

"Semua dikembalikan ke teman-teman koalisi. Apakah masih di koalisi Indonesia Adil dan Makmur atau kita bubar. Tentu Pak Prabowo dan Bang Sandiaga sebagai penerima mandat akan berdiskusi mengenai mandat ini," kata Andre di proses media center, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).

Pihaknya menyerahkan ke partai koalisi apakah terus memberi mandat kepada Prabowo atau mempunyai opsi lain ke depan.

"Tentu harus ada diskusi. Insyaallah setelah MK selesai, Pak Prabowo akan bertemu dengan pimpinan partai koalisi membahas ini," kata Andre.

Kemudian, setelah putusan MK pihaknya akan membahas wacana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres 2019. Dia yakin pada saatnya Prabowo akan bertemu Jokowi guna menurunkan tensi politik dan membicarakan kepentingan bangsa dan negara.

"Di situlah Pak Prabowo akan memutuskan, setelah itu bertemu Pak Jokowi atau tidak. Bersilaturahim dengan Pak Jokowi atau tidak. Namun yang jelas Insyaallah setelah bertemu koalisi dan pendukung," ucap Andre.

Selain itu, Andre menegaskan, bahwa belum ada kesepakatan bahwa pihaknya gabung pemerintah dan menerima posisi menteri. BPN Prabowo-Sandiaga masih fokus masalah sengketa di MK serta mesti berkonsultasi dengan koalisi soal gabung tidaknya ke barisan pemerintah.

"Jadi belum ada deal-deal seperti isu dan rumor Gerindra menerima menteri," tegas Politikus Partai Gerindra itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Koalisi

Rhoma Irama Meriahkan Kampanye Akbar PAN
Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan berorasi selama kampanye akbar Partai Amanat Nasional (PAN) di Sawangan, Depok, Kamis (27/3). Partai Amanat Nasional mengambil tema Doa dan Dendang Kemenangan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyebut ada kemungkinan partainya merapat ke kubu Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin. Namun, politukus PAN lain mengatakan, partainya tetap setia di kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Menanggapi itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan enggan bicara banyak. Dia mengaku, PAN akan menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelum menentukan sikap.

"Kita tunggu MK ya," kata Zulkifli di kediamannya, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (15/6/2019).

Dia pun meminta semua pihak untuk tidak memanas-manasi pihaknya soal koalisi. Sebab, lanjut dia, tahapan Pilpres 2019 baru saja masuk sidang MK.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya