Jokowi: Saya Mengajak Pak Prabowo dan Sandi Membangun Negara Ini

Jokowi mengajak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama-sama membangun Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Jun 2019, 16:35 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 16:35 WIB
Jemput Ma'ruf Amin, Jokowi Ajak Nobar Putusan MK di Halim
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) dan Ma'ruf Amin (kanan) menyapa wartawan saat tiba di kediaman Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Kamis (27/6/2019). Jokowi menjemput Ma'ruf untuk nonton bareng sidang putusan MK di Lanud Halim Perdanakusuma. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo memberikan sambutan setelah ditetapkan sebagai Presiden terpilih periode 2019-2024 melalui rapat pleno yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam pidatonya, Jokowi mengajak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama-sama membangun Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur.

"Kami menyadari bahwa Indonesia merupakan negara besar. Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang, dua orang, atau sekelompok orang," ujar Jokowi dalam sambutannya di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

"Oleh karena itu, saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini. Saya yakin beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju, dan makin adil dan makmur," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang mempercayai dirinya kembali memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan. Dia berjanji akan melanjutkan perjuangan pendahulu memajukan Indonesia.

"Kami berdua akan mendedikasikan diri kami untuk mencapai cita-cita para pendiri bangsa. Kami berdua akan berjuang sekuat tenaga, bekerja sekuat tenaga untuk melanjutkan pondasi yang telah kami bangun bersama Pak Jusuf Kalla," ucap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ditetapkan KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2019. Penetapan ini dilakukan pada rapat pleno terbuka KPU, Minggu (30/6/2019) setelah Mahkamah Konstitusi menolak permohonan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Menetapkan pasangan calon nomor urut 1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,50 persen sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih 2019," ujar Komisioner KPU Evi Novida Ginting, Jakarta, Minggu.

Berdasarkan penghitungan suara yang dikumpulkan di 34 provinsi, Jokowi-Ma'ruf Aminmendapatkan 55,50 persen atau 85.607.362 suara. 

Sementara, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 44,50% atau 68.650.239 suara. KPU menyebut, jumlah suara sah nasional sebanyak 154.257.601.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com dari rekapitulasi akhir KPU, pasangan calon nomor urut 01 unggul di 21 provinsi dan pasangan nomor urut 02 unggul di 13 provinsi. Data resmi itu telah disahkan, tertanggal Senin 20 Mei 2019, sekitar pukul 24.00 WIB.

Sebanyak 21 provinsi dimenangkan oleh paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. Yakni, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Maluku, Gorontalo, dan Papua.

Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Sulawesi Utara.

Sedangkan 13 provinsi sisanya, masih berdasar hasil rekapitulasi akhir KPU, diketahui dimenangkan oleh paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya