Pengamat: Gibran Perlu Perbaiki Gaya Komunikasi Politiknya

Sejak mengantongi rekomendasi PDIP sebagai bakal calon Wali Kota Solo, 17 Juli 2020, Gibran Rakabuming Raka semakin intens melakukan konsolidasi politik.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Agu 2020, 15:16 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 15:16 WIB
Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming menjelaskan, anak jangan terlalu dikekang, namun harus tetap diawasi (Dok.Instagram/@gibran_rakabuming/https://www.instagram.com/p/B83q7ZjBHFM/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak mengantongi rekomendasi PDIP sebagai bakal calon Wali Kota Solo, 17 Juli 2020, Gibran Rakabuming Raka semakin intens melakukan konsolidasi politik.

Putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu juga menyempatkan diri menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jakarta Pusat, Rabu, 5 Agustus 2020. Usai bertemu dengan Megawati, Gibran menyatakan siap memenangkan Pilkada 2020.

"Intinya, siapapun musuhnya, saya siap tempur,", ujar Gibran saat itu.

Selain memberikan oleh-oleh berupa makanan dari Solo kesukaaan Megawati, tujuan kedatangan Gibran adalah untuk silaturahmi seraya berbincang ringan terkait persiapan dan pemenangan pilkada Kota Solo.

Namun demikian, statement Gibran tersebut mendapat kritik dari pengamat. Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusa Farchan mengatakan, Gibran perlu memperbaiki cara komunikasi politiknya.

"Gibran perlu memperbaiki gaya komunikasi politiknya. Penggunaan kosa kata 'siapapun musuhnya saya siap tempur' itu saya kira kurang tepat dan memberi kesan vulgarism serta negative affect atas iklim pertarungan politik dalam Pilkada," ujar Yusa dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Sabtu (8/8/2020).

Menurut Yusa, sejatinya kosa kata yang digunakan Gibran lebih mengdepankan Pilkada damai. Menurutnya, ajang Pemilihan Presiden 2019 kemarin memperlihatkan tensi politik yang sangat tinggi hingga menyebabkan perpecahan di masyarakat.

Yusa menyarakan agar Tim Pemenangan Gibran lebih intens dalam memberikan political mentorship agar performa Gibran bisa lebih luwes lagi dalam berkomunikasi, terutama dalam menyampaikan pesan-pesan politik dan program-programnya kepada publik.

"Pilkada sebagai bagian penting demokrasi, harus merefleksikan politik penuh kebahagiaan. Ketegangan-ketegangan yang dihadirkan dalam panggung demokrasi hanya akan merobek keberagaman politik sebagai fakta sosial yang sulit dihindari," kata dia.

Sasikan video pilihan di bawah ini:

Target 62 Persen Suara

Sebagaimana diketahui, Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa dalam pilkada Kota Surakarta yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surakarta, FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy) menargetkan Gibran Rakabuming Raka meraih 62 persen suara dalam pilkada tersebut. Angka tersebut, menurut Rudy merupakan gabungan dari suara masing-masing partai pendukung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya