Ketua KPU Minta Petugas TPS Jalani Tes Corona Sebelum Pencoblosan Pilkada

Petugas di TPS menggunakan alat pelindung diri lengkap mulai dari masker, face shield, hingga sarung tangan. Kemudian nantinya petugas juga akan mengatur kedatangan para pemilih.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 08 Sep 2020, 18:18 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 18:18 WIB
FOTO: KPU Launching Pemilihan Serentak Tahun 2020
Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan kata sambutan saat Launching Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2020). KPU mendapat Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) tambahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meminta kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  agar melakukan tes Covid-19 jelang Pilkada serentak pada Desember 2020.

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan tidak ada yang terpapar.

"Jadi dipastikan mereka yang menjadi penyelenggara di TPS tidak terpapar Covid 19," kata Arief usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual terkait persiapan Pilkada, Selasa (8/9/2020).

Selanjutnya proses pemilihan suara juga dilakukan dengan protokol kesehatan. Nantinya petugas di TPS menggunakan alat pelindung diri lengkap mulai dari masker, face shield, hingga sarung tangan. Kemudian nantinya petugas juga akan mengatur kedatangan para pemilih.

"Pertama jumlah pendirinya 500 pemilih, kita juga akan mengatur kedatangan para pemilih agar tidak kerumunan atau berkumpul dalam satu jam yang sama," ungkap Arief.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tidak Ada Salaman

Tidak hanya itu, nantinya usai melakukan pencoblosan para pemilih tidak mencelupkan jari ke dalam tinta. Melainkan nantinya akan diteteskan ke salah satu jari untuk menandakan mereka sudah menggunakan hak suara.  

"Kemudian kami mengatur agar tidak terjadi salaman dan berdekatan, kemudian di pintu keluar tidak mencelupkan ke dalam botol tinta, tetapi akan kita gunakan tetes atau drop ke salah satu jari pemilih," kata Arief.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya