Liputan6.com, Jakarta Calon Wali Kota Solo nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka menjalani hari perdana kampanye damai Pilkada Solo, Sabtu (26/9/2020).
Gibran memilih blusukan online untuk menghindari kerumunan massa. Bos Markobar itu memanfaatkan alat virtual box campaigne sebagai sarana media blusukan untuk meraih simpati warga.
Baca Juga
Alat virtual box campaigne itu memiliki tinggi sekitar 1,90 sentimeter. Di dalam boks tersebut terdapat layar plasma berukuran 49 inch, notebook, modem, eksternal kamera, mik dan juga speaker untuk pengeras suara.
Advertisement
Alat untuk blusukan online itu dilengkapi dengan empat roda kecil sehingga mudah dipindah. Warga yang ingin menyampaikan aspirasi tinggal berdiri di depan layar TV plasma yang terpasang di bagian depan boks.
Meskipun terpisah jarak, Gibran itu bisa berkomunikasi secara daring dengan warga untuk menyerap aspirasi.
Blusukan online perdana di masa kampanye ini sempat beberapa kali mengalami kendala. Di antaranya jaringan internet putus dan boks harus diangkat ketika melewati polisi tidur.
Meski demikian, sejumlah warga mengaku cukup puas adanya blusukan online lantaran berbagai permasalahan bisa disampaikan langsung kepada Gibran secara daring.
"Meskipun Mas Gibran tidak bisa datang ke sini, tapi adanya blusukan online ini kita di sini bisa ngomong langsung dengan Mas Gibran," kata Suwarsono, salah satu warga Bonorejo, Nusukan, Solo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Blusukan Online
Saat berkomunikasi secara virtual dengan Gibran, ia menyampaikan uneg-unegnya terkait kondisi ekonomi saat ini yang semakin sulit lantaran dampak pandemic Covid-19.
Suwarsono sehari-hari berjualan barang bekas di Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi, Solo.
"Tadi curhat masalah ekonomi deh intinya. Adanya corona ini sekarang jualannya berkurang," keluhnya.
Sementara itu, Gibran mengatakan adanya pademi Covid-10 saat masa kampanye ini menyebabkan dirinya harus siap dengan format baru kampanye secara virtual. Kampanye virtual ini salah satunya dilakukan dengan memanfaatkan blusukan online.
"Blusukan online dilakukan karena masih kondisi pandemik. Jadi kita bisa terhindar dari kerumuman demi mewujudkan pemilune slamet, wargane iso ngliwet," ujarnya.
Advertisement