Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menceritakan soal jalan yang sempat viral dengan nama jeglongan seribu atau jalanan seribu lubang di ruas jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Ganjar menyebut, saat masih menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi melintasi jalan tersebut saat melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah.
Baca Juga
Saat itu, kata dia Presiden Jokowi sempat mempertanyakan jalan rusak tersebut. Bahkan tiga kali melewati jalanan rusak.
Advertisement
"Ini sejak saya kecil pak, itu saya beton semua. Tapi duitnya habis pak, buat covid kemarin sehingga infrastruktur tidak kami betulin," kata Ganjar di kawasan Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, obrolan awal perbaikan jalan dimulai. Bahkan pemerintah pusat ikut serta membantu untuk anggarannya.
"Pada saat pengecoran, saya kira ada beritanya waktu itu. Kemudian ditanya, dan keluar di media. Berapa persen jalan baiknya? Kaget beliau, sekarang sudah 80 persen lebih, 88 persen kalau enggak salah. Itu ada datanya," papar dia.
Ganjar mengklaim progres perbaikan jalan tersebut lebih cepat dibandingkan dengan wilayah lain. "Wah kalau ini bagus, sebenarnya kita tinggal ngebut saja pada soal itu. Tapi saya menyampaikan terima kasih kok. Saya orang yang tahu berterima kasih," jelas Ganjar.
Jokowi Tinjau Perbaikan Jalanan Viral Jeglongan Seribu di Jawa Tengah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa, 23 Januari 2024. Mengawali agenda tersebut, didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, rombongan Presiden meninjau ruas Jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen yang sudah diperbaiki.
Sebelumnya, jalanan tersebut sempat viral dengan nama jeglongan seribu atau jalanan seribu lubang.
"Saya ingin melihat selesainya seluruh ruas jalan yang kita kerjakan dengan Inpres jalan daerah (IJD) yang totalnya di seluruh Tanah Air Indonesia itu Rp14,6 triliun total 2023," ujar Jokowi kepada awak media, Selasa (23/1/2024).
Jokowi menjelaskan, Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jawa Tengah. Sedangkan Kabupaten Sragen sendiri diberikan anggaran Rp204 miliar untuk membangun tiga ruas jalan.
Jokowi juga menyebut bahwa ruas Jalan Surakarta-Purwodadi ini merupakan ruas jalan yang memiliki tingkat kerusakan paling berat. Hal tersebut dikarenakan sifat tanah yang dinamis sehingga sering menimbulkan kerusakan.
"Sehingga kita membangun ini dengan biaya jauh lebih besar Jalan Solo-Purwodadi memakai rigid beton biayanya besar dan kita harapkan ini lebih awet daripada kita aspal lagi," ucap Jokowi.
Â
Â
Advertisement
Warga Apresiasi Perbaikan Jalan
Jokowi mengungkap, pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp15 triliun untuk Inpres Jalan Daerah tahun 2024. Namun, realisasi kebijakan tersebut masih dalam proses perencanaan.
"Tahun 2024 akan ada inpres jalan daerah lagi sebesar Rp15 triliun nanti untuk Sragen berapa masih dalam perencanaan, untuk Jawa Tengah berapa, semuanya masih jalan proses perencanaannya," tutur Presiden.Â
Sementara itu, Eko, salah seorang warga mengaku sangat merasakan manfaat dari pembangunan jalan tersebut. Bahkan jalan yang dulunya viral hingga disebut sebagai ‘Jeglongan Seribu’ tersebut kini sudah bagus.
"Wah jelek sekali, dulu viralnya itu jeglongan seribu, wisata jeglongan seribu, tapi setelah jalan diperbarui ini sudah bagus, sudah dicor semua, sudah lancar," ujar Eko.
Eko pun menyampaikan apresiasi terhadap pembangunan jalan tersebut. Eko juga berharap jalan-jalan di seluruh pelosok Tanah Air mendapatkan pembangunan serupa.
"Terima kasih pemerintah yang telah membangun Jalan Raya Solo-Purwodadi ini. Jadi kita akses mau ke Purwodadi, ke Solo jadi lancar dan menghemat waktu," tutur Eko.
Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
 Â
Â