Alam Ganjar Diskusi soal Ketenagakerjaan dan Kebudayaan Bareng Pelajar Tangerang

Muhammad Zinedine Alam Ganjar hadir di acara Talkshow Bareng Alam, Ketenagakerjaan dan Kebudayaan di Menjulang Kedai Kopi, Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (25/1/2024).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 27 Jan 2024, 22:57 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 17:34 WIB
Muhammad Zinedine Alam Ganjar hadir di acara Talkshow Bareng Alam, Ketenagakerjaan dan Kebudayaan di Menjulang Kedai Kopi, Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (25/1/2024) (Istimewa)
Muhammad Zinedine Alam Ganjar hadir di acara Talkshow Bareng Alam, Ketenagakerjaan dan Kebudayaan di Menjulang Kedai Kopi, Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (25/1/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Zinedine Alam Ganjar hadir di acara Talkshow Bareng Alam, Ketenagakerjaan dan Kebudayaan di Menjulang Kedai Kopi, Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (25/1/2024).

Menurut Alam, ketenagakerjaan dan kebudayaan merupakan suatu topik yang penting disampaikan. Dia menyebut banyak industri tumbuh sehingga menciptakan lapangan pekerjaan.

"Menarik banget soalnya bahas soal Ketenagakerjaan dan kebudayaan jadi, kita bicara soal bagaimana lapangan kerja melalui industri UMKM dan bagaimana membangun jiwa-jiwa kewirausahaan ke depan," kata Alam.

Selain itu, Alam menganggap bagaimana kebudayaan dan ketenagakerjaan menjadi aspek yang berkaitan satu sama lain.

"Kebudayaan Indonesia perlu digaungkan melalui perspektif anak muda dan bagaimana menjahitkan keduanya kebudayaan jadi salah satu aspek Ketenagakerjaan itu sendiri," ungkap Alam.

Oleh karena itu, Alam menilai perlu ada keterbukaan informasi dan edukasi seputar lapangan pekerjaan berbasis kebudayaan. Sebab, industri ketenagakerjaan berbasis kebudayaan membutuhkan keterampilan khusus mengedepankan inovasi dan kreatifitas.

"Keterbukaan informasi yang pertama karena mayoritas dari anak muda banyak yang belum terpapar informasi terkait bagaimana akses dan informasi mengenai ketenagakerjaan mayoritas dari kita melihat bahwa pencari tenaga kerja banyak yang mencari lapangan pekerjaan juga banyak," jelas Alam.

UMKM Berbasis Kebudayaan

Alam membeberkan banyak industri UMKM yang berkembang mengedepankan kebudayaan sebagai suatu produk, baik produk barang maupun jasa.

"Banyak bisnis UMKM yang berbasis kebudayaan, salah satunya yaitu Pala Nusantara bagaimana dari perspektif watchmaker menarasikan kebudayaan lokal yang diaplikasikan ke dalam suatu produk, kemudian di Bali yang memproduksi ogoh-ogoh memadukan antara motor dan kebudayaan Bali. Selain itu, kita bisa lihat event-event organizer Dieng Culture Festival Prambanan Jazz dan lain sebagainya," lanjut Alam.

Sehingga dirinya melihat bagaimana industri kebudayaan mesti terus digaungkan untuk merepresentasikan aspek-aspek budaya di dalam industri.

"Ini pembuka mata ternyata untuk meningkatkan kebudayaan itu kita harus kita juga harus beradaptasi bagaimana menarasikan dan membuat kebudayaan itu menarik adalah kita merepresentasikan nilai-nilai modern yang digemari tanpa harus menghilangkan esensi dari budaya itu sendiri ternyata kalau kita buka mata lagi aspek-aspek bisnis di situ banyak sekali," pungkas Alam.

Selain Alam, turut serta hadir Business Advisor UMKM Sahla Sabilla memberikan wawasan dan pandangannya seputar industri UMKM di Indonesia.

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya