Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menghadiri acara Hajatan Rakyat Maluku. Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan I love you Maluku lantaran terkesan dengan tradisi Pela Gendong.
"I love you Maluku," tutur Ganjar dalam acara yang digelar di Lapangan Merdeka, Jalan Pattimura No.1, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Senin (29/1/2024).
Baca Juga
"We love you Pak Ganjar," jawab ribuan massa yang hadir.
Advertisement
Ganjar mengaku banyak belajar dari kearifan lokal masyarakat Ambon, yang menjunjung tinggi persatuan dan keberagaman.
"Saya belajar betul masyarakat di sini sangat taat mengikuti budaya, tata krama dari kekerabatan yang ada, itu dicontoh tidak hanya di Indonesia, tapi dunia," jelas dia.
Dengan tradisi yang bagus itu, Ganjar pun mendorong pesan damai dalam Pilpres 2024. Dia menekankan perlunya saling menghormati meski memiliki pilihan politik yang berbeda.
"Tradisi hormat-menghormati seperti Pela Gendong itu membikin kami iri, betapa indahnya hidup di negeri ini, maka tidak salah kalau disebut Maluku, Ambon ini, manis semuanya," Ganjar menandaskan.
Ganjar Pranowo sebelumnya menemui masyarakat Kota Ambon, Maluku. Di tengah terik matahari, dia pun memuji semangat warga dan meyakini panas situasi politik dapat terkendali di Timur Indonesia.
Pantauan Liputan6.com, Senin (29/1/2024), Ganjar tiba dalam acara Hajatan Rakyat Maluku yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka Jl. Pattimura No.1, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, sekitar pukul 16.50 WIT. Dalam kesempatan itu, dia memuji sikap persatuan dan kesatuan masyarakat setempat.
Bisa Kendalikan Panasnya Politik
Ganjar menyebut, masyarakat Maluku tidak hanya kuat dalam persatuan dan berbudaya tata krama terbaik, namun juga memiliki kepribadian yang berani. Tidak hanya soal panas matahari, mereka dinilai tak pernah takut tantangan hingga intimidasi, sehingga mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebutnya sebagai kekuatan rakyat sejati.
“Kita bisa kendalikan dari panasnya politik, mungkin pilihan kita berbeda tapi hormatilah pilihan itu sebagai ekspresi warga negara,” jelas dia.
Advertisement