Kampanye Bareng Sandiaga, PAN Mengaku Dapat Untung

Menurut dia, Sandiaga sangat dekat dengan berbagai macam pemilih. Karena itu, PAN yang sering ikut berkampanye dengan Sandi akan mendapatkan peluang pemilih baru untuk partai besutan Amien Rais ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2018, 16:03 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 16:03 WIB
Zulkifli Hasan Ajak Sandiaga Uno Temui Tokoh Utama Aksi 212 di Ciamis
Zulkifli Hasan Ajak Sandiaga Uno Temui Tokoh Utama Aksi 212 di Ciamis (Foto: Tim Prabowo-Sandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, partainya telah mendapatkan efek ekor jas (coat tail effect) setelah melabuhkan dukungannya untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Efek tersebut dirasakan setelah PAN ikut berkampanye keliling provinsi dan kota bersama Sandiaga Uno.

"Dapat ya," kata Eddy saat dihubungi, Kamis (15/11/2018).

Menurut dia,Sandiaga sangat dekat dengan berbagai macam pemilih. Karena itu, PAN yang sering ikut berkampanye dengan Sandi akan mendapatkan peluang pemilih baru untuk partai besutan Amien Rais ini.

"Otomatis basis konsituen baru terbuka untuk kita, tinggal kita menindaklanjuti saja gitu loh," ungkap dia.

Meski begitu, PAN, kata Eddy masih berusaha untuk terus menaikkan elektabilitas. Dia juga semakin optimistis karena ada basis pemilih baru yang berpotensi memilih PAN.

"Jadi saya kira dampaknya ada, meskipun kita masih berkerja keras. Tetapi banyak basis konsituen baru yang terbuka dengan kita berkampanye bersama-sama dengan cawapres," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Untungkan Partai Pengusung

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan, setidaknya ada tiga hal yang membuat pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat. Pertama, SBY menguraikan pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak, yakni pilpres bersamaan dengan pileg. Imbasnya, partai politik yang punya capres sangat diuntungkan. Contohnya, PDIP dan Partai Gerindra.

"PDIP dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Partai Gerindra dengan Prabowo sebagai capres kader Partai Gerindra. Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun. Anjlok. Itu realitas," katanya saat pidato di pembekalan Calon Legislatif DPR RI dan Konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya