Liputan6.com, Jakarta Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Kota Kediri Jawa Timur, mengajak emak-emak dan komunitas transgender ikut berperan aktif dan berpartisipasi membantu pengawasan jalannya Pemilhan Umum.
Menurut Ketua Bawaslu Kota Kediri, Mansyur, dengan dihadirkanya ibu-ibu dan komunitas transgender diharapkan mereka mau membantu mensosialisikan kepada masyarakat supaya datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Bawaslu menilai pada tahun sebelumnya, bagi komunitas transgender memilki sifat sedikit apatis atau cenderung cuek terhadap jalanya pelaksanaan pemilihan umum.
Baca Juga
"Karena selama ini pantaun kita di tahun tahun sebelumnya khususnya transgender itu sedikit apatis. Jadi kehadiran mereka di TPS pada tahun tahun sebelumnya masih kurang, sangat sedikit sekali mereka cenderung cuek. Maka dengan kita perhatikan sekarang ini, kita hadirkan menjelang masa pemilu maka harapanya partisipasi mereka juga aktif," tutur Mansyur di Kediri, Jumat (12/4/2019).
Advertisement
Selain diminta untuk berperan aktif mengajak masyarakat agar mau datang ke TPS. Ia juga menginginkan mereka untuk ikut membantu peran Bawaslu melakukan pengawasan dimasa tenang pemilu.
"Kita minta mereka mengawasi, masa tenang jangan sampai ada, pelanggaran pelanggaran pemilu atau pelanggaran kampanye," kata Mansyur.
Pada tahun sebelumnya, Bawaslu memperkirakan partisipasi transgender yang ikut datang mencoblos jika dipersentasekan sekitar 10 persen. Maka dari itu, ia sengaja mengundang dan menghadirkan para tokoh kaum transgender agar partisipasi dalam pemilu tahun ini lebih tinggi.
"Kita hadirkan mereka dan tokoh tokohnya agar bisa partisipasinya lebih tinggi seperti itu," ucap Mansyur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Tahu Tata Cara Pemilu
Ketua Perwaka Kediri Raya, Ike Agus Rusalan menjelaskan, pihaknya datang mengikuti kegiatan sosialisasi karena mendapat undangan dari Bawaslu Kota Kediri. Diakuinya kaum waria yang tergabung dalam Perwaka memang tidak sepenuhnya mengetahui secara persis tentang tata cara pemilihan umum. "Sama Bawaslu kita diundang untuk bekerjasama mensosialisasikan terhadap komunitas waria mengenai tata cara pencoblosan yang benar," ucapnya.
Ia menambahkan, setelah acara selesai, nantinya hasil pertemuanya dengan Bawaslu Kota Kediri akan dibagikan kepada anggota Perwaka lainya. Transgender yang datang mengikuti kegiatan sosialisasi diperkirakan berjumlah 35 orang.
Setelah acara selesai, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan ikrar yakni menolak segala bentuk kegiatan praktek money politik, menolak segela bentuk berita bohong atau hoaks, menolak isu sara serta mengajak menciptakan pemilu aman dan kondusif.
Advertisement