Liputan6.com, Jakarta - Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia kuartal IV-2014 mengindikasikan adanya peningkatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal IV-2014 yang tumbuh sebesar 1,54 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat 1,46 persen (qtq).
Baca Juga
"Peningkatan pertumbuhan harga terjadi pada semua tipe rumah, khususnya rumah tipe besar," menurut laporan BI mengutip dari situsnya, Sabtu (14/2/2015).
Advertisement
Dalam laporan ini disebutkan, pada kuartal I-2015, hasil survei memperkirakan harga properti residensial akan tumbuh 0,89 persen (qtq), lebih rendah daripada pertumbuhan pada kuartal IV-2014.
Meskipun pertumbuhan harga meningkat, volume penjualan properti residensial masih menunjukkan kinerja yang positif. Volume penjualan properti residensial pada triwulan IV-2014 tumbuh sebesar 40,07 persen (qtq), naik signifikan dari 33,69 persen (qtq) pada kuartal sebelumnya.
Perkembangan ini sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap hunian dan masih positifnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR).
Hasil survei juga menunjukkan pembiayaan pembangunan properti residensial terutama bersumber dari dana internal pengembang. Sebagian besar pengembang (61,97 persem) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya.
Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh pembiayaan perbankan. Sebanyak 72,20 persen responden masih memanfaatkan KPR sebagai fasilitas pembiayaan dalam pembelian properti residensial, khususnya pada rumah tipe kecil.(Nrm)