Penghuni Apartemen di Depok Ternyata Didominasi Wanita!

Sebagai kota penyangga Jakarta, Kota Depok ternyata merupakan salah satu lokasi yang paling banyak diminati konsumen properti.

oleh Kantrimaharani diperbarui 24 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 18:00 WIB
Oh, Penghuni Apartemen di Depok Ternyata Didominasi Wanita!
Sebagai kota penyangga Jakarta, Kota Depok ternyata merupakan salah satu lokasi yang paling banyak diminati konsumen properti.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai kota penyangga Jakarta, Kota Depok ternyata merupakan salah satu lokasi yang paling banyak diminati konsumen properti. Karena itu tidak heran bila pengembang properti sangat berhasrat untuk membangun hunian yang layak dan nyaman di sekitar daerah tersebut.

Tren masa depan hunian di Depok sepertinya akan berbentuk vertikal atau biasa disebut dengan apartemen. Di wilayah Margonda, Kecamatan Beiji khususnya, merupakan jantung Kota Depok yang memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat.

Tania Fatimah Lubis, Marketing Manager Adhigrya Pangestu mengatakan bahwa pengembang dan pemilik tanah di Depok saat ini masih terus ingin mengembangkan daerah Margonda.

“Hal ini terbukti dengan maraknya pembangunan properti di sana, mulai dari apartemen, hotel, kafe, dan resto. Artinya, akan banyak sekali potensi pasar yang dapat diserap dari Margonda. Terutama untuk kebutuhan hunian. Faktanya Depok sendiri juga dikenal sebagai dunia pendidikan, terutama perguruan tinggi.”

“Setidaknya ada lebih dari dua perguruan tinggi yang berada di sepanjang Jalan Margonda. Adapun kampus-kampus tersebut biasanya menerima mahasiswa sebanyak puluhan ribu setiap tahunnya. Paling banyak, mahasiswa merupakan pendatang baik dari luar Depok hingga luar negeri,” kata Tania seperti dilansir dari laman Rumah.com, Minggu (23/10/2016).

Tania juga mengatakan, dari tahun ke tahun ternyata kebutuhan mahasiswa akan tempat tinggal juga semakin terus berkembang. Jika dahulu mahasiswa masih banyak yang tinggal di indekos rumah tapak, tapi sekarang sudah banyak yang membutuhkan tempat kosan yang lebih nyaman dan aman.

“Permasalahan saat ini pada Indekos rumah tapak adalah jumlahnya tidak bisa bertambah karena keterbatasan lahan dan harganya pun sudah melejit. Tidak hanya itu, baik akses dan fasilitas juga tidak banyak yang berkembang. Jadi tidak heran, banyak mahasiswa yang lebih memilih tinggal di apartemen,” ucapnya. (Daftar Perumahan Baru di Depok klik di sini)

Menurut Tania, jumlah indekos khusus wanita cukup mendominasi di Depok. Selain itu, berdasarkan riset yang dilakukan PT. Graha Loka Pangestu, ada sebanyak 57% penghuni wanita baik pekerja maupun mahasiswa lebih banyak tinggal di apartemen.

“Terutama di sepanjang Gang Sawo, yang menjadi akses menuju kampus UI. Hampir semua indekos merupakan khusus wanita. Karena, ternyata karakteristik penghuni wanita memerlukan perlakuan khusus tidak seperti penghuni pria yang lebih fleksibel,” tutur Tania.

Atas pertimbangan ini, tidak heran bila mulai muncul penawaran konsep apartemen yang dikhususkan untuk penghuni wanita. Adalah Female Apartemen yang berlokasi di Margonda Depok, menjadi apartemen pertama di Depok dan Indonesia yang hanya membolehkan dihuni oleh kaum wanita.

PT. Graha Loka Pangestu selaku pengembang menuturkan Female Apartemen akan menawarkan konsep yang aman dan nyaman. Dengan konsep “Save, Secure, Healthy, Comfort” diharapkan dapat memberikan rasa aman yang tidak hanya terlihat dari pandangan mata, tetapi juga memberikan rasa aman di hati penghuni.

Saat ini apartemen ini masih dalam proses pembangunan. Adapun total area apartemen ini ditaksir seluas 2.112 m2 dengan jumlah unit sebanyak 552 unit dan 21 lantai. Tidak hanya penghuni yang diharuskan wanita, tetapi seluruh pekerja di dalam apartemen juga harus dari kalangan wanita.

Target pasar yang tersegmentasi paling mudah terserap

 

Mengulik soal maraknya apartemen yang tersegmentasi, Jajang Kusnadi, Agen Properti dari Sunrise Property meyakini bahwa persaingan properti di Depok harus memerlukan kreatifitas dari pengembang yang jeli melihat permasalahan dan tren konsumen yang ada. Sebab, saat ini pangsa pasar properti sudah sangat siginifkan.

“Di Depok bisa dikatakan sebagai kota relijius yang ketat khususnya untuk membangun properti. Artinya, sebisa mungkin properti di Depok, khususnya di Margonda, harus mengimplementasikan unsur reliji tadi kepada tatanan properti yang hendak dibangun,” ucap Jajang.

Ia juga tak memungkiri bahwa konsumen wanita ternyata memang lebih tertarik untuk tinggal di apartemen. Bahkan, investor yang membeli unit apartemen di Depok juga didominasi oleh wanita.

“Dalam memilih properti, wanita kerap memosisikan dirinya sebagai penghuni. Tidak hanya di Depok, salah satu apartemen bernama Apartemen Kos yang terletak di Dramaga Bogor yang laku terjual ratusan unit juga didominasi oleh pembeli wanita. Alasannya itu tadi, wanita membutuhkan keamanan dan kenyamanan untuk tinggal,” katanya.

Foto: Huffington Post

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya