Sektor Properti Bekasi Melejit Imbas Tol Becakayu

Rencana pemerintah mengoperasikan Tol Becakayu pada tahun ini diprediksi akan berdampak positif bagi industri properti di Bekasi.

oleh Fathia Azkia diperbarui 26 Jan 2017, 15:56 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2017, 15:56 WIB

Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ruas Jakasampurna-Universitas Borobudur sepanjang delapan kilometer diperkirakan akan beroperasi pada Maret 2017. Rencana ini pun dipastikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Saat kunjungannya pada awal November 2016, Presiden Jokowi mengatakan pengerjaan Tol Becakayu harus secepatnya diselesaikan demi mengatasi kemacetan yang sudah semakin kacau.

“22 tahun (setelah mangkrak) kemudian dimulai lagi. Januari 2015 kita kebut jalur sepanjang 11km, kanan-kiri berarti 22km dan akan selesai nanti akhir 2017. Tapi mungkin Maret yang 8km bisa dipakai dulu. Saya ingin pastikan yang Maret itu yang 8km karena penting sekali. Kemacetan disini sudah terlalu parah,” tuturnya.

Jokowi mengatakan pembangunan tol tersebut sudah pasti akan sangat mengurangi kemacetan, oleh sebab itu setelah mangkrak beberapa waktu lalu pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kembali, dan dilakukan penyesuaian desain sehingga akan disambungkan dengan Tol Lingkar Luar Jakarta alias Tol JORR.

“Ini nanti menembus Tol JORR, meski berbeda dengan rencana awal. Jika harus ada pembebasan lahan tidak masalah, karena pembebasan lahan saat ini bisa dilakukan sangat cepat disebabkan adanya dana talangan,” imbuhnya kepada Rumah.com.

Rencana pemerintah mengoperasikan Tol Becakayu pada tahun ini diprediksi akan berdampak positif bagi industri properti di Bekasi. Terutama dari segi peningkatan penjualan hunian baik apartemen maupun rumah tapak, setelah sempat stagnan selama tahun 2016.

Langgeng Land, pengembang apartemen Wismaya Residence pun menyambut pembukaan tol Becakayu dengan penuh keyakinan.

“Kami optimistis infrastruktur baru ini berimbas positif terhadap properti di Bekasi, khususnya pangsa pasar apartemen,” kata GM Marketing Langgeng Land, Andreas Irwan.

(Baca juga: Wismaya Residence Bangun Edutainment Park Interaktif Pertama di Bekasi)

Dominasi Konsumen Investor

Proyek Wismaya Residence sendiri direncanakan serah terima pada akhir 2018. Saat ini pembangunan telah mencapai tahap pembuatan lantai basement. Bersamaan dengan perkembangan pembangunan unit, data penjualan juga menunjukkan peningkatan cukup bagus.

Dari sekitar 2300 unit, untuk tower A sendiri sudah terjual 50% lebih oleh grup ritel. Bahkan permintaan unit 3BR meningkat sehingga peminat harus mengantre.

Jangan beli apartemen di Bekasi sebelum baca review propertinya!

“Ada beberapa investor dan hotel yang berminat membeli block sales. Ada yang mau membeli 1 lantai, ada yang 5 lantai, bahkan ada investor yang berminat membeli 1 tower. Investor yang berminat beragam dari lokal sampai asing,” ujar General Manager Marketing and Sales, Andreas Irwan Herwanto.

Khusus di daerah Bekasi dan sekitarnya, dari segi geografi dan lokasi ada perbedaan yang mencolok dari sisi harga.

(Baca juga: Bekasi Siap Tandingi Harga Properti Jakarta)

Ke arah timur didominasi oleh apartemen dengan harga Rp200 Jutaan, sedangkan di arah barat, tepatnya di jantung kota Bekasi dimana lokasinya sangat strategis, hanya beberapa apartemen yang harganya Rp300 Jutaan termasuk Wismaya Residence. Selebihnya apartemen menengah atas lainnya sudah di kisaran harga Rp400 Jutaan.

Sementara konsumen Wismaya Residence lebih dari 50% merupakan penduduk asal Jakarta yang mencari privasi, kenyamanan, keamanan, kemewahan namun dengan harga terjangkau. Dominasi konsumen tertinggi berasal dari Jakarta Timur disusul Jakarta Selatan di posisi kedua.

Alasan terbesar mereka mengincar Bekasi disebabkan perkembangannya yang sangat pesat dari sisi infrastruktur hingga sarana transportasi massal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya