Liputan6.com, Jakarta Berbeda dengan jenis investasi seperti deposito, emas atau saham, investasi properti lebih disukai pelaku bisnis sebab mempunyai karakter yang tahan lama. Ya, properti memang memiliki horison (jangka waktu) investasi rata-rata 3 sampai 5 tahun.
Tak heran, jajaran orang terkaya di dunia seperti Pangeran Alwaleed dari Arab Saudi maupun Presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump pun tertarik menekuni bisnis ini hingga mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan.
Baca Juga
Kendati demikian, demi mendapat properti yang memiliki prospek investasi yang baik, setidaknya terdapat lima aspek yang perlu disurvei sebelum memutuskan untuk membelinya. Apa sajakah itu?
Advertisement
1. Perkembangan Area
Perhatikan perkembangan area tersebut. Bagaimana pembangunan kotanya, jumlah populasi penduduk, dan pendapatan per kapitanya.
Bila pembangunan dan pertambahan populasi di wilayah tersebut cukup masif, apalagi didukung daya beli yang tinggi, maka bisa dipastikan kawasan yang Anda incar memiliki potensi yang besar untuk investasi properti.
Di Indonesia, salah satu wilayah dengan kategori perkembangan yang cukup baik adalah Kota Bekasi.
“Bekasi memiliki jumlah penduduk kelima terbesar di Indonesia. Itu adalah pangsa pasar properti yang menjanjikan untuk berinvestasi, khususnya residensial dengan harga kisaran satu miliar,” ujar Broker Century21 Metro area Bekasi, Yohan Yan.
2. Lokasi dan Aksesibilitas
“Lokasi, lokasi, lokasi” adalah rumus umum dalam investasi properti. Namun saat ini rasanya aksesibilitas lebih penting diperhatikan. Di Jakarta yang rawan macet, waktu tempuh dinilai lebih penting ketimbang jarak tempuh. Hal ini tentu terkait dengan infrastruktur jalan kawasan tersebut.
“Bagi pencari properti masa kini, sekarang bukan saatnya lagi mempertimbangkan jarak menuju tempat kerja atau transportasi publik. Waktu tempuh adalah faktor utama, karena mempertimbangkan lalu lintas yang macet dan ketidakpastian di jalan raya,” kata Wasudewan, Country Manager Rumah.com.
“Perumahan baru atau apartemen baru yang berada dekat stasiun commuter line paling diburu oleh pencari properti karena menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat dan jadwal keberangkatan yang lebih banyak setiap hari,” imbuhnya.
3. Developer dan Reputasinya
Membeli properti sebaiknya jangan hanya tertarik pada harga miring atau iming-iming hadiah dari pengembang saja. Anda perlu juga memeriksa rekam jejak alias track record si pengembang sebelum memutuskan.
Pengembang yang terpercaya akan membuat investasi Anda berkembang, sementara pengembang nakal akan membuat Anda merugi.
4. Fasilitas dan Infrastruktur
Perhatikan fasilitas yang ada di lingkungan properti yang Anda incar. Lingkungan yang baik dan prospektif memiliki fasilitas lengkap mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, komersial, hiburan, dan lain-lain.
Lihat juga infrastruktur jalan yang menjadi akses kawasan tersebut. Tidak hanya infrastruktur yang telah ada saat ini, tetapi infrastruktur yang akan dibangun. Pasalnya, saat infrastruktur jalan tersebut rampung bukan tidak mungkin nilai properti Anda pun akan ikut melambung.
“Dan untuk mengetahui fasilitas vital maupun rencana pengembangan infrastruktur di kawasan properti yang Anda bidik, Rumah.com melalui rumah.com/review hadir untuk memudahkan masyarakat dalam mencari fakta seputar perumahan atau apartemen baru dalam sebuah ulasan,” ucap Wasudewan.
5. Lahan yang Tersedia
Jumlah lahan (landbank) yang dimiliki developer bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan investasi. Jika lahan masih cukup banyak, maka potensi perkembangan kawasan tersebut akan semakin pesat.
Dengan demikian, Anda pun dapat mulai mengintai lokasi investasi selanjutnya di kawasan tersebut.