Liputan6.com, Jakarta Berubahnya tren pada bisnis hunian bagi ekspatriat, membuat area penyangga Jakarta seperti Karawaci, Tangerang kini dibidik sebagai lokasi hunian alternatif.
Jika sebelumnya para ekspatriat cenderung menyukai hunian yang berbentuk rumah, sehingga pilihan jatuh ke Jakarta Selatan, maka ketika Karawaci menjadi second options, jelas hunian yang dituju adalah jenis apartemen atau kondominium.
Dalam analisa yang dipaparkan oleh Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Collier International Indonesia pada awal tahun lalu, terpilihnya Karawaci lantaran harga sewa yang masih kompetitif, serta dekat dengan lokasi tempat mereka bekerja.
Advertisement
Dan jelas, ekspatriat yang mendominasi kawasan ini bukan berasal dari negara Eropa melainkan pekerja asing asal Asia.
“Oleh karenanya, mereka lebih menyukai area pinggiran seperti Lippo Karawaci maupun Bumi Serpong Damai (BSD). Kedua lokasi ini memang punya potensi yang sangat bagus sebagai pilihan kedua setelah wilayah Jakarta Selatan,” tukasnya.
Menurut Rumah.com Property Index, median harga apartemen dengan rentang harga Rp600 juta – Rp800 juta di wilayah Tangerang termasuk Karawaci terpantau dinamis sejak kuartal IV (Q4) 2016.
“Yang mengejutkan, pada Q2 2017 terjadi kenaikan harga sebesar 1,99% dari sebelumnya Rp20 juta per meter persegi di Q1 2017, terkoreksi menjadi Rp20,40 juta,” ujar Country Manager Rumah.com, Wasudewan.
Tangerang, yang termasuk dalam kategori emerging city alias kota berkembang bersamaan dengan kota satelit lainnya, seperti Bogor, Depok dan Bekasi, memiliki lima karakteristik kesamaan yakni kinerja ekonomi dalam kota yang berubah secara signifikan dalam 5-10 tahun terakhir.
(Lihat juga: Apartemen Rp300 Jutaan di Tangerang)
Pasar properti berkembang cukup agresif dalam mengakomodasi pertumbuhan sektor bisnis, industri, dan pariwisata. Sektor hotel dan ritel telah berkembang secara signifikan baik dari sisi jumlah maupun kualitas pengembangan.
Sedangkan sektor apartemen mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejumlah pengembangan real estat skala besar telah berkembang terlebih dahulu dalam kota penyangga tersebut, termasuk Karawaci yang makin bergairah.
Baca juga: ‘Ngopi Bareng’, Rumah.com dan Pengembang Bahas Properti Tangerang
Harga Sewa Mumpuni
Kepada Rumah.com, General Manager Sales & Marketing U-Residence, Machjani Safrudin mengatakan, pasar sewa apartemen di Karawaci terbilang positif dengan harga pasaran yang cukup tinggi.
“Apartemen tipe studio seluas 30 m2 di U-Residence disewakan kisaran Rp40 juta – Rp50 juta per tahun, atau sekitar Rp3,4 juta per bulan, tergantung dari kelengkapan perabot di dalamnya. Profil penyewanya kebanyakan berasal dari ekspatriat dan mahasiswa,” ungkapnya.
U-Residence sendiri merupakan apartemen besutan PT Supermal Karawaci yang letaknya hanya 550 meter dengan Universitas Pelita Harapan. Proyek hunian vertikal ini baru saja melakukan topping off (tutup atap) dua gedung apartemen sekaligus, yakni Tower 3 dan Tower 5 (SOHO Bizlofts) U-Residence.
Saat ini U-Residence telah memiliki dua tower apartemen (tower 1 dan 2), dengan pilihan tipe unit studio, 1 kamar tidur, 2 kamar tidur dan penthouse garden. “Semua unit yang kami tawarkan pada Tower 1 dan 2 sudah habis terjual,” paparnya.
Sementara itu, Machjani juga mengaku, “Respon masyarakat terhadap unit-unit apartemen yang ditawarkan di tower kelima kami terbilang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat penjualan yang sudah mencapai 93% dari total unit yang tersedia,” ia mengakhiri.