Liputan6.com, Jakarta “Pasar properti Indonesia makin seksi dan siap bergeliat lagi.” Itulah salah satu inti materi yang disampaikan Joice Farida, Expert Lecture Consumer Banking BRI Corporate University dalam acara Talk Show yang digelar AREBI DPC Jakarta Selatan, kemarin (14/3), di The Bellagio Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Pernyataan Joice yang disampaikan pada Talk Show yang mengangkat tema “The Millenials & Sosialisasi Risiko Kantor Broker Property Tidak Berlisensi dan SIUP-P4!” ini tentunya didukung banyak faktor dan juga data.
Baca juga: Ketahui Kondisi Harga Properti Terkini Lewat Property Index
Advertisement
“Dari sisi kebijakan, Pemerintah mendorong penurunan suku bunga kredit, inflasi yang terkendali, dan prioritas Pemerintah dalam sektor properti sendiri seperti kebijakan terkait pajak. Tambah lagi dengan potensi jumlah penduduk yang tinggi,” ujar Joice.
Momentum Kebangkitan Properti
Joice juga menyampaikan bahwa hal ini juga didorong strategi dari sejumlah pengembang besar sehingga tahun ini kondisi pasar properti menggeliat kembali, di mana Jakarta dan Surabaya tumbuh paling pesat, permintaan perkantoran yang tinggi, sehinggga index properti tetap tumbuh.
Cari tahu potensi dan perkembangan properti berdasarkan wilayah secara lebih lengkap dan mendalam lewat Area Insider persembahan Rumah.com.
Apalagi jika berdasarkan property clock atau siklus properti, seperti analisa dari para pengamat properti, tahun 2018 ini merupakan momentum kebangkitan bagi dunia properti di mana perputarannya mulai mengarah ke atas. Sinyalemennya saat ini market mulai naik, pembangunan konstruksi naik, penjualan naik tipis, ditambah tren suku bunga yang rendah.
Dan nanti jika memang perputarannya benar-benar sudah berada di atas maka market, pembangunan konstruksi, dan penjualan melonjak naik. Begitupun persaingan. Namun yang jelas harga juga mulai tinggi. Selain itu, saat ini pertumbuhan harga sewa apartemen di Indonesia saat ini juga paling tinggi.
Advertisement
Peluang Agen Properti
Mencapai angka 8,61%, di atas Filipina yang angkanya 7,51% dan Kamboja di posisi ketiga yang 5,33%. Padahal harga rata-rata apartemen di Indonesia per meter perseginya $2,889, setelah Malaysia yang berada di posisi paling bawah $2,616. Itulah beberapa poin yang bikin properti Indonesia makin seksi dan siap bergeliat lagi.
Yang menarik, tahun 2018 ini yang menurut penanggalan Cina adalah tahun Anjing Tanah, Joice juga memberikan insight yang menarik bagi para agen properti. Misalnya arah dan lokasi yang baik berada di Tenggara (Taman Mini – Cibubur) dan hindari daerah Utara.
Dan Maret – April ini menurutnya merupakan waktu yang baik untuk penjualan dan pembelian properti. Selain itu para agen juga disarankan untuk fokus pada segmen middle low atau kurang dari Rp2 miliar.
Mau tahu lebih jauh faktor-faktor yang bikin pasar properti Indonesia makin seksi dan siap bergeliat lagi? Simak artikel lengkapnya di Rumah.com.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah