Bogor Makin Dipadati Kaum Urban

Tingginya minat masyarakat untuk bertempat tinggal di Bogor, disebabkan adanya rencana pengembangan infrastruktur transportasi massal seperti Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta.

oleh Fathia Azkia diperbarui 01 Okt 2018, 10:32 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 10:32 WIB
pasar properti bogor
Dalam tiga tahun terakhir, sedikitnya ada 1,5 juta penduduk baru yang datang untuk bermukim ke Bogor.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor tengah melakukan langkah antisipasi terhadap kencenderungan kian meningkatnya arus urbanisasi dari sejumlah daerah ke wilayah Kota Bogor.

Disebutkan dalam tiga tahun terakhir, sedikitnya ada 1,5 juta penduduk baru yang datang ke Kota Hujan dari berbagai wilayah seperti Depok, Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Tingginya minat masyarakat untuk bertempat tinggal di Bogor, disebabkan adanya rencana pengembangan infrastruktur transportasi massal seperti Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta. Tak hanya itu, sarana dan prasarana penunjang hidup yang lengkap juga menjadi pemicunya.

(Jangan dulu beli rumah atau apartemen di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com!)

“Daripada mereka tinggal di Tangerang atau ujung Bekasi, ya pilihannya di sini (Kota Bogor). Selain jaraknya hanya sekitar 45 menit dari Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Selatan, mereka juga masih bisa menikmati suasana serta panorama alam pegunungan yang indah nan sejuk,” ucap Bima Arya.

Adapun langkah antisipasi yang dimaksud adalah penataan kota yang baik, penambahan infrastruktur transportasi, hingga penyediaan hunian berikut berbagai fasilitas penunjang termasuk desain perumahan hijau.

Hal tersebut mutlak dilakukan demi kemudahan aksesibilitas serta kenyamanan masyarakat yang bertempat tinggal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selaras dengan Misi Kota Bogor

“Bila tidak segera diantisipasi, maka Kota Bogor akan tambah semerawut. Untuk itu, kami mendukung langkah pengembang Greenwoods Group yang membangun Perumahan Damara Village di Kota Bogor dengan konsep hijau, melalui penanaman seribu pohon di dalam kawasan,” imbuhnya.

Ia pun berpesan, pembangunan proyek hunian harus diselaraskan dengan rencana pengembangan Kota Bogor yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Jadi ke depan, kami ingin agar seluruh pengembang properti tidak sekedar menanam pohon namun juga merawat dan menjaganya. Jangan lupa, pengelolaan sampah di area perumahan harus ditangani secara baik dan benar,” harapnya.

(Simak Review Properti untuk mengetahui ulasan mendalam tentang hunian incaran Anda)

Sementara itu Direktur Damara Village, Ivan Wirya menjelaskan, Damara Village merupakan proyek landed house berkonsep modern minimalis. Memiliki lahan seluas hampir 3 hektare, ada 112 rumah yang dipasarkan serta 27 unit ruko. Harga rumahnya dijual mulai Rp700 juta untuk tipe satu lantai hingga di atas Rp1 miliar (tipe dua lantai). 

“Untuk rumah sudah terjual sekitar 30% dari total unit. Sementara untuk komersial (ruko) tahap pertama, hanya tersisa 1 unit dari total 19 unit yang dibangun. Kami memang tidak ingin terburu-buru memasarkan seluruh unit yang dibangun, karena sementara ingin fokus terhadap penambahan infrastruktur dalam kawasan,” tukasnya. 

 


Cibinong Jadi Sasaran!

Tidak hanya Kota Bogor yang jadi lokasi buruan para kaum urban, wilayah Kabupaten Bogor juga terus dibidik keluarga muda yang mendambakan hunian dengan harga terjangkau. Salah satu area utamanya adalah Cibinong.

Cibinong dengan potensi investasi yang cukup besar, masih menyimpan opsi hunian dengan rentang harga Rp400 juta sampai Rp700 juta. Bukti ini bisa ditemukan dalam proyek terbaru besutan PT Adhi Persada Properti (APP), The Anggana.

(Mau tahu apa saja dokumen yang harus diurus dalam proses pembelian rumah? Simak lebih lengkapnya di Panduan Rumah.com)

Dalam hal pengembangan rumah tapak, APP sendiri telah merilis lebih dari lima proyek diantaranya Graha Kalimas, Taman Dhika Cinere, Taman Melati Sawangan, Taman Dhika Batu Tulis, Taman Dhika Ciracas, Taman Century, dan Taman Dhika Sidoarjo.

Tommy Fitrianto, Project Director The Anggana mengatakan, “Dikembangkan di lahan seluas 8,35 hektare, hunian tapak ini mengambil konsep Urban, Smart dan Livable. Sebagai implementasi atas konsep urban, di setiap unitnya mengadopsi desain urban dan minimalis yang dituangkan dalam arsitektur."

"Urban dan minimalis menjadi konsep yang tengah naik daun, di mana gaya desainnya memberi kesan simpel tapi luas," ia menambahkan.

(Cek di sini untuk simulasi cicilan kredit KPR Anda perbulannnya lewat kalkulator KPR dari Rumah.com)

 


Harga Mulai Rp665 Juta

Sementara konsep Smart, diimplementasikan sebagai bukti bahwa fasilitas hunian seperti saluran air, listrik, kabel optic, serta saluran pembuangan berada di bawah tanah.

Sedangkan konsep Livable, diwujudkan dengan kehadiran Co-Working Space, Children Playground, Pathway & Jogging, Community Event Spot, Bike Path, serta Edible Garden & Urban Farming.

(Cek Rumah.com Property Index untuk mencari tahu tren kenaikan harga rumah per kuartal di berbagai lokasi favorit)

Unit di The Anggana dilepas ke pasaran dalam beberapa tipe yakni tipe 36/84, 45/90, 54/105 dan 72/105. "Pada NUP bulan lalu, harga perdana yang kami tawarkan adalah Rp665 Juta. Tetapi NUP tahap pertama sudah sold out, dan akan segera ada NUP tahap 2," kata Tommy.

Terkait pembangunan, pihaknya mengaku akan melakukan secara bertahap. “Sejalan dengan pembangunan fisik rumah, kami juga membangun berbagai fasilitas yang ada. Sehingga pada saat pembeli akan menghuni rumahnya, fasilitas juga telah dibangun," ia mengakhiri.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya