Liputan6.com, Jakarta - Walaupun pengumuman ibu kota baru sudah muncul, nampaknya belum menarik para pengembang untuk membangun proyek-proyek komersil di Kalimantan Timur. Kenyataanya pengembang beralih mengembangkan proyek rumah murah.
Pengembangan proyek-proyek properti di pintu gerbang bisnis Kalimantan Timur belum marak kendati rencana pemindahan ibu kota sudah diumumkan. Hal ini nampak dari belum banyaknya pengembang yang mengajukan perizinan site plan kepada pemerintah kota minyak tersebut.
Berdasarkan catatan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Balikpapan, baru ada tiga perusahaan yang mendaftarkan izin untuk perencanaan pengembangan. Diantaranya, pengembang perumahan Kumala Residence seluas 10.077 meter persegi dan Puri Karang Joang seluas 10.788 meter persegi serta Karang Joang Asri seluas 78.210 meter persegi. Masing-masing telah mengajukan permohonan pada 11 Januari 2019, 15 April 2019, dan 22 Juni 2019.
Advertisement
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Balikpapan I Ketut Astana mengatakan, perumahan komersial dengan segmen menengah atas memang masih dalam kondisi menunggu. Dia menuturkan, kondisi di lapangan, pengembang justru banyak yang beralih menggarap rumah murah karena sepinya pangsa pasar di kelas menengah.
Hal itu sebagai dampak perlambatan ekonomi selama periode 3 tahun terakhir. Sektor pertambangan yang selama ini menjadi komoditas utama Kaltim memang telah menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi tidak mempengaruhi peminat rumah komersil atau menengah keatas di Kota Balikpapan.
Ingin beli Rumah Susun? ketahui dulu Jurus Aman Beli Rumah Susun
"Kami harapkan ada progres yang lebih maju setelah isu pemindahan ibu kota. Kemungkinan sampai akhir tahun investor mulai melirik, tetapi belum mendongkrak perumahan komersil,” tekannya.
Namun di sisi lain PT Agung Podomoro Land Tbk. melihat isu pemindahan ibu kota untuk membidik kalangan investor yang memasuki kota Balikpapan.
Tri Wijaya Head Of Promotion Borneo Bay City menyebutkan, Kota Balikpapan layaknya ibu kota Jakarta sebagai pusat destinasi bisnis. Hal ini akan melahirkan kebutuhan investor untuk tinggal dan berinvestasi di Balikpapan.
Sudah siap beli rumah tahun ini? Simak panduan membeli rumah secara KPR di sini!
Dia mengatakan, investor mencari dari sisi capital gain serta yield untuk ruang perputaran uang. Dari sisi prestis, masyarakat yang tinggal di pusat kota akan meningkat secara gaya hidup. Dia melanjutkan, kawasan pengembangan yang telah matang lebih dulu membentuk pangsa pasar yang ada.
APLN setidaknya telah mengantongi Rp20 Miliar dari hasil promosi unit apartemen kawasan Borneo Bay City di Kota Balikpapan.
Manajemen juga menilai Balikpapan dan wilayah lain di Kalimantan Timur, akan menjadi wilayah yang lebih cepat menerima dampak positif dari rencana pemerintah ini, disusul wilayah Indonesia bagian timur lain juga akan merasakan dampak berganda yang nyata dan akan berkembang semakin pesat lagi.
Sebelum santer terdengar wacana perpindahan ibu kota ke Kalimantan, Kota Balikpapan sudah menjadi salah satu wilayah yang berkembang cukup pesat di Kalimantan. Sejak lama pula pada 2013, APLN telah melihat Balikpapan sangat prospektif untuk pengembangan usaha properti di wilayah Indonesia bagian timur.
Baca selengkapnya: Cara Cermat Kumpulkan DP Rumah dalam 12 Bulan
“Ini berkah buat kami. Rencana pemindahan ibu kota ke Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Pasir Utara yang relatif berdekatan dengan lokasi Borneo Bay City ternyata makin meningkatkan minat masyarakat terhadap properti kami di sini,” ujarnya.
Temukan beragam tips, panduan, dan informasi seputar properti di Panduan Rumah.com
Hanya rumah.com yang Percaya Anda semua bisa punya rumah