Dilempari Bom Molotov, Kantor JSI Tertutup bagi Jurnalis

Aktivitas di Kantor JSI di Jalan Warung Buncit Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, terlihat biasa.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Jul 2014, 14:23 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2014, 14:23 WIB
Usai Dilempar Bom Molotov, Kantor JSI Tertutup bagi Wartawan
Aktivitas di Kantor JSI di Jalan Warung Buncit Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, terlihat seperti biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal pada dini hari tadi pukul 00.46 WIB, aktivitas di Kantor Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jalan Warung Buncit Timur Nomor 8A5, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, terlihat biasa. Beberapa pegawai tampak keluar masuk kantor.

Namun ada pemandangan yang tak seperti biasanya. Tamu maupun awak media yang ingin meliput atau masuk ke kantor lembaga survei yang berbentuk bangunan rumah mewah 2 lantai bercat putih tersebut dilarang oleh sekuriti JSI.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Jumat (11/7/2014) siang, pintu pagar Kantor JSI berwarna hitam tertutup rapat dan digembok. Terlihat seorang sekuriti berjaga-jaga di balik pintu pagar tersebut, untuk sesekali membuka gembok jika ada pegawai yang keluar maupun masuk. Meski demikian, pintu masuk utama kantor tersebut terbuka lebar dan halaman parkir pegawai penuh dengan motor.

Beberapa awak media yang ingin mencari informasi terkait kebenaran kabar pelemparan bom molotov pun ditolak oleh sekuriti yang menjaga pintu masuk. "Nggak, jangan. Nanti sore saja tunggu (peneliti JSI) pada datang kalau mau," ujar sekuriti tersebut.

Namun saat terus didesak beberapa pertanyaan, petugas keamanan tersebut mengatakan jika pagi tadi aparat dari Polsek Pancoran dan Polres Jakarta Selatan sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). "Tadi ada olah TKP dari Polsek dan Polres Jakarta Selatan, banyak, pakai mobil," tutup dia.

Kantor lembaga survei yang memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tersebut dilempari 1 bom molotov berbentuk botol minuman berenergi. Namun bom molotov tidak disundut maupun dibakar sehingga tidak meledak.

"Pelakunya 2 orang menggunakan helm warna hitam, serta menggunakan rompi warna putih dan jaket warna hijau. Pelaku dari arah Buncit menuju Jalan Samali kemudian putar balik berhenti sebentar dan melempar bom molotov ke Kantor JSI," ujar beberapa warga sekitar.

"Usai itu pelaku melarikan diri ke arah Jalan Buncit Raya. Barang bukti yang diamankan yakni satu botol berisi minyak tanah dan sumbu dari kain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.

Teror tak hanya didapat JSI. Sebelumnya, lembaga survei Poltracking Indonesia juga mendapatkan informasi akan ada potensi penyerangan terhadap kantor mereka yang berada di Jalan Pangrango Nomor 3A, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bahkan sejak semalam, mendapatkan teror telepon.

"Kami mendapatkan informasi dari polisi akan ada penyerangan. Kami juga dapat informasi dari intel bahwa beberapa kantor lembaga survei juga mendapatkan informasi yang sama. Bahkan JIS juga diserang," ujar Manager PR dan Program Poltracking Agung Baskoro kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat ini.

Jaringan Suara Indonesia (JSI) merupakan salah satu lembaga yang mengumumkan hasil quick count Pemilu Presiden 2014. JSI menyebutkan, dari 91,35% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,16% dan Jokowi-JK meraih 49,84%.

Baca juga:

Kantor JSI Dilempari Molotov Tanpa Api, Polisi Usut Pelakunya

Ada Kabar Bakal Didatangi Massa, Kantor SMRC Dijaga Polisi
Kisruh Quick Count Bikin Bingung
Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (I)

(Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya