Liputan6.com, Los Angeles - Bulan suci Ramadan menjadi momen paling ditunggu seluruh umat Muslim di belahan dunia manapun. Seperti juga di Los Angeles, Amerika Serikat.
Meski Islam adalah minoritas, berbagai persiapan mulai dilakukan umat Muslim di kota ini, untuk menyambut kedatangan Ramadan yang jatuh pada Kamis (18/6/2015).
Seperti di negara lain, penentuan awal Ramadan, mengacu pada penampakan bulan yang diamati dari berbagai lokasi.
Advertisement
Melansir laman voanews.com, Selasa (16/6/2015), persiapan terlihat di masjid Komunitas Islam Orange County di sebuah kawasan multi etnis. Masjid ini menjadi lokasi berkumpulnya umat Muslim di kota Los Angeles.
Sesuai tradisi, puncak pertemuan berlangsung di hari sabtu awal Ramadan. Ribuan umat Muslim berkumpul menggelar perayaan besar di masjid. Tampak, sebuah kanopi besar sedang dibangun di halaman masjid.
Direktur Pendidikan, Syaikh Mustafa Umar mengatakan, Ramadan mengajarkan umat Islam berdisiplin dan mensyukuri nikmat dari Allah.
"Ketika Anda beraktivitas tanpa makanan dan minuman sepanjang hari, bahkan untuk satu hari, Anda menyadari apa yang telah diberikan, apa yang sebenarnya telah kau ambil," kata Umar.
Presiden Komunitas Islam Orange County, Duaa Alwan mengatakan para jamaah masjid, sibuk berbenah mempersiapkan perayaan.
"Kami akan berhenti saat matahari terbenam hingga sekitar pukul 08.00 malam. Di sini ada makanan gratis, makan malam gratis. Banyak masyarakat diundang, banyak teman-teman kita dari berbagai agama, tetangga kita juga diundang, "jelas dia.
Di sini para jamaah bisa menikmati beragam makanan dari berbagai negara. "Di sini Anda bisa menikmati makanan Pakistan, India, Timur Tengah, makanan Italia, Meksiko, dan ini benar-benar mencerminkan keragaman di masyarakat kita," kata Alwan.
Usai bersantap bersama, para jamaah melanjutkan dengan doa. Anggota Masjid, Nawaz Ahmed mengatakan ini adalah waktu untuk resolusi membuat hidup lebih baik.
"Ini seperti tahun baru bagi kita, di mana semua hal-hal yang harus kita lakukan. Kita melakukan sebagai sebuah komunitas dan kelompok," kata Ahmed.
Di sini mereka kembali menjalin silaturahmi dan memperkuat komunitas. "Apa yang kami lakukan merupakan campuran antara beribadah dan bersenang-senang dan menyadari serta menghargai berkat-berkat yang dimiliki dalam hidup ini," kata Umar.(Nrm/Igw)