Antisipasi Virus Zika, Pendeteksi Suhu Diaktifkan di Bandara

Selain di Surabaya, Denpasar memasang alat pendeteksi suhu tubuh.

oleh Dewi DiviantaDian Kurniawan diperbarui 05 Feb 2016, 12:05 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2016, 12:05 WIB
20160203-Nyamuk-Zika-Reuters
Nyamuk Aedes Aegypti nyamuk terlihat di laboratorium dari Pelatihan dan Penelitian Medis Training Center International (CIDEIM) di Cali, Kolombia (2/2/2016). Nyamuk ini membawa virus Zika yang mengancam kesehatan janin. (REUTERS/Jaime Saldarriaga)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengantisipasi masuknya virus Zika ke Jawa Timur dengan menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur.
    
"Pengetatan di bandara sebagai langkah antisipasi sehingga penyebaran virus Zika tak masuk Indonesia, khususnya Jatim," tutur Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Surabaya, Kamis 4 Februari 2016.
    
Soekarwo juga memastikan saat ini virus zika yang marak ditemukan di berbagai negara belum sampai masuk ke Indonesia.
    
"Semoga tidak sampai masuk sehingga harus ada langkah-langkah antisipasi dan pencegahan," tandas Soekarwo.

Pengaktifan detektor suhu tubuh juga diberlakukan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan pengaktifan detektor itu terutama di pintu kedatangan internasional.

"Pada masing-masing pintu masuk ke Bali sudah dipasang thermo scanner (sensor suhu tubuh)," ucap Suarjaya di Denpasar.

Menurut Suarjaya, alat pemindai akan memonitor warna dari suhu tubuh yang terdeteksi alat tersebut. Apabila ada wisatawan bersuhu tubuh mencapai 38 Celcius memasuki Bali, pihaknya akan memeriksa lebih lanjut.

Meski begitu, ia menegaskan suhu tubuh bukan indikator utama seseorang terkena virus Zika. Karena itu, hasil detektor suhu itu hanyalah deteksi dini. "Panas badan yang meninggi kan belum tentu virus Zika. Kita lebih waspada," ujar Suarjaya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan travel advisory sebagai upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari virus Zika pada Rabu, 3 Februari 2016, di Jakarta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek berpesan agar warga negara Indonesia yang hendak berkunjung ke negara yang sedang terjadi kejadian luar biasa (KLB) virus Zika untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.

Menteri Kesehatan juga menyarankan para ibu hamil memakai kelambu saat tidur untuk menghindari gigitan nyamuk pembawa virus Zika. Langkah antisipasi lainnya adalah menggunakan baju lengan panjang, obat oles antinyamuk dan kawat kasa antinyamuk.
    
Bila mengalami sakit yang berlebihan, Menkes Nila Moeloek menganjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya