Hadapi Ekspansi Tiongkok, 2 Kapal Tempur Dikerahkan Jaga Natuna

Kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan canggih, seperti radar, sonar dan senjata.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 24 Mar 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2016, 19:51 WIB
Kapal Negara Gajah Laut
Kapal Negara (KN) Gajah Laut 4804 milik Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Batam - Insiden di perairan Natuna memicu peningkatan pengamanan. Kepala Kantor Bakamla Zona Maritim Barat Laksamana Pertama Maritim UK Agung menyebut akan mengirim dua kapal ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kedua kapal itu akan berpatroli bersama TNI AL.
 
"Dua buah armada kapal Bakamla akan disiapkan untuk merapat dengan Gugus Keamanan Laut Barat (Guskamlabar) TNI AL yang ada di Natuna," ujar UK Agung kepada Liputan6.com, Kamis (24/3/2016).

Agung menolak merinci kapal yang dimobilisasi ke Natuna. Tapi, ia menyatakan kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan canggih, seperti radar, sonar dan senjata. Kesiapan armada itu demi mendukung peningkatan pengamanan di perairan yang bersinggungan dengan Laut China Selatan.

"Untuk saat ini masih berkoordinasi dengan semua stakeholder yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan laut di zona wilayah Barat," ucap Agus.


Peningkatan pengamanan itu, kata Agus, dilaksanakan demi mengantisipasi ekskalasi ketegangan di kawasan Laut China Selatan. Ia sebelumnya menyampaikan, laporan intelijen menyebut kapal-kapal ikan Tiongkok akan berekspansi ke perairan Laut China Selatan.

Salah satu perairan yang menjadi target ekspansi adalah Natuna yang diklaim Tiongkok termasuk sembilan titik wilayah Tiongkok (nine dash-line). Aktivitas mereka bakal dikawal kapal perang.

Karena itu, Agus berharap agar semua pemangku kepentingan secara intensif ikut mengamankan perairan Indonesia dari kejahatan illegal fishing.

Agus menyayangkan sikap aparat Tiongkok yang menghalang-halangi Indonesia saat menegakkan hukum pada pemilik kapal asal Tiongkok yang melanggar perairan Indonesia. Akibat insiden itu, Indonesia melayangkan nota protes kepada Tiongkok.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya