Tak Seperti Ahok, Ini Cara Risma Mengangkat Kampung Nelayan

Risma bercita-cita menjadikan kampung nelayan di Kenjeran sebagai destinasi wisata yang layak ke depannya.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 11 Apr 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 10:00 WIB
Risma Menyulap Kampung Nelayan Kenjeran
Wali Kota Surabaya ingin kampung nelayan Kenjeran seperti di Brasil (Liputan6.com / Dhimas Prasadja)

Liputan6.com, Surabaya - Beda Jakarta, beda pula Surabaya. Jika kampung nelayan di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara, dipastikan digusur Ahok, nasib lebih baik dialami masyarakat Kampung Nelayan Kenjeran, Surabaya.

Saat menghadiri puncak acara Bulak Fest 2016, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengutarakan keinginannya untuk menjadikan kampung nelayan sebagai destinasi wisata.

Mengenakan kaus oranye, bercelana hitam, serta helm, Risma langsung mengecat rumah nelayan di kawasan Pantai Cumpat yang berada tepat di depan gedung Sentra Ikan Bulak (SIB) itu. Begitu pula dengan rombongan SKPD yang datang bersama Risma.

"Ayo dicat, rek!" kata Risma sambil mengecat tembok yang kusam itu, Minggu (10/4/2016).

Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya itu secara teliti dan hati-hati mengecat rumah warga yang masih berdinding bambu. Ia memastikan hasil pengecatan itu hampir sama dengan yang ada di Brasil. Risma memang terinspirasi dengan kampung nelayan di Negeri Tanggo yang berwarna-warni sehingga terlihat indah dan menjadi salah satu destinasi andalan Brasil.

"Ini seperti di Brasil lho," tutur Risma.



Pantauan Liputan6.com, pagarnya yang masih terbuat dari bambu juga turut dicat. Satu per satu pagar bambu itu dicatnya dengan warna-warni, mulai dari warna kuning, merah, biru, hijau, dan oranye.

"Ini pasti bagus kalau dicat warni-warni kan? Ayo rek, ayo mana catnya?" ucap Risma bersemangat.

Risma menjelaskan kawasan pinggir Pantai Kenjeran itu adalah kawasan pinggiran Pantai Cumpat yang tak lain adalah kampung nelayan. Dia berharap Kampung Kenjeran akan menjadi destinasi baru di Kota Surabaya yang khas dan berbeda dengan kampung nelayan di daerah lain.

"Jadi, keunikannya tetap ditonjolkan. Kalau di Jakarta itu kan yang ada dibongkar terus diganti yang baru. Saya nggak mau. Saya ingin yang ada ini lebih diperhatikan," ucap Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya itu.

Dalam kesempatan itu, Risma menyampaikan ucapan terima kasih pada komunitas fotografi Surabaya dan komunitas blogger Surabaya yang telah berusaha mendorong destinasi wisata di kawasan pinggiran itu.

"Karena dengan adanya Bulak Fest 2016 ini, warga bisa ikut terdorong untuk meramaikan kawasan pinggiran Surabaya, terutama Gedung Sentra Ikan Bulak," ujar Risma.

Bulak Fest 2016 digelar pada 3-10 April 2016. Berbagai lomba pun digelar untuk menyemarakkan acara ini. Diharapkan acara ini mampu menarik perhatian masyarakat Surabaya untuk berkunjung kawasan pesisir Kota Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya