Wakatobi Targetkan 500 Juta Dolar dari Sektor Pariwisata

Wakatobi saat ini sudah menjadi bagian dari 127 dari kawasan cagar biosfer dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Apr 2016, 23:56 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2016, 23:56 WIB
Wakatobi, 'Savana Koral' di Selatan Garis Khatulistiwa
Tak diragukan lagi, Wakatobi adalah rumah bagi hamparan koral cantik.

Liputan6.com, Wakatobi - Bupati Wakatobi Hugua berharap, dengan terbentuknya Badan Otorita Pariwisata Wakatobi, Sulawesi Tenggara bisa mendatangkan devisa senilai 500 juta dolar AS ditahun 2019.

"10 tahun kami mempersiapkan Wakatobi sehingga siap menjadi destinasi wisata dunia. Ini menjadi lompatan penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan ini tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan kesiapan seluruh masyarakat," kata Hugua pada Liputan6.com, Jumat (29/4/2016)

Menurut Hugua, pembentukan badan otoritas pariwisata menjadi terobosan gemilang di era pemerintah Presiden Jokowi. Karena itu, kata dia, Pemkab sangat mendukung konsep kawasan ini.

"Diharapkan Badan Otoritas lebih luwes menjembatani antar kabupaten yang memiliki destinasi unggulan. Gabungan dari berbagai atraksi dari masing-masing kabupaten itu akan menghasilkan Wakatobi Plus yang komplit," ujar Hugua.

Hugua memaparkan, daerahnya memiliki wisata under water di Wakatobi dan Buton. Wisata budaya, kesultanan dengan benteng terbesar di dunia di Kota Baubau.


"Selain itu kita juga punya hutan Wallacea yang paling lengkap habitat aslinya di Buton. Punya jati terbesar, tertua, dan paling langka juga pacuan kuda di Muna, kita punya atraksi paling lengkap," ujar Hugua.

Karena itu, dia berharap pulau Wakatobi makin mendunia. Apalagi saat ini, daerahnya menjadi bagian dari 127 dari kawasan cagar biosfer dunia.

"Jadi target 500 ribu turis di tahun 2019 sangat memungkinkan. Kalau setiap turis menghabiskan 1000 dolar AS maka Wakatobi akan menyumbang 500 juta dolar AS. Ini jumlah yang sangat besar, tentu itu akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," jelas Hugua.

Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Kementerian Koordinator Maritim Okto Irianto mengatakan, BOP Wakatobi nantinya menjadi role model bagi pengelolaan kawasan strategis pariwisata nasional.

"Prinsipnya one destination one management, sehingga ketidakefisienan bisa dihindari," jelas Okto.

Namun, BOP nantinya hanya akan mengelola sebagian kawasan pariwisata yang selama ini belum tersentuh. Dijelaskan dia, nantinya kawasan Wakatobi akan dikembangkan menjadi ecotourism yang melibatkan masyarakat.

Selama ini kawasan darat dan laut Wakatobi terjaga karena mereka masyarakat maritim yang sangat paham tentang konservasi, lingkungan. Selain itu, pemkab juga berperan aktif untuk menyiapkan masyarakat untuk industrialisasi pariwisata.

"Karena alamnya sudah siap begitupun masyarakatnya sangat terbuka, maka kami menargetkan kawasan ini menjadi quality tourism, bukan mass tourism," ujar Okto.

Ari Prasetyo, anggota tim percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata Kementerian Pariwisata, mengatakan BOP berperan merangkul semua, mengajak semua, kompak dan solid.

"Kuncinya adalah manajemen cinta. Tujuan kita sama, membuat Wakatobi menjadi destinasi kelas dunia," ucap Ari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya