Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah nelayan di Desa Gebangudik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, belakangan ini enggan melaut. Ini dipicu meluapnya Sungai Ciberes yang melintas di Kecamatan Wales dan Gebang hingga merendam ratusan rumah sejak Senin, 23 Mei 2016.
Dari informasi yang dihimpun, ini banjir kedua terbesar selama musim penghujan. Salah seorang nelayan Desa Gebang, Kabupaten Cirebon, Ali, mengatakan dia dan nelayan yang ada di Kecamatan Gebang terpaksa tidak melaut.
Para nelayan yang kebanyakan tinggal di pinggir sungai juga khawatir dengan kondisi rumah mereka yang kebanjiran. Mereka harus menjaga barang-barang yang ada di dalam rumah.
"Aneh padahal tidak ada hujan tapi kenapa banjir sekarang sangat besar, para nelayan terpaksa tidak melaut akhirnya," kata Ali, Selasa (24/5/2016).
Baca Juga
Ia mengaku tidak dapat memprediksi kapan air akan kembali surut sehingga para nelayan dapat kembali melaut.
Di Kecamatan Waled, empat desa yang menjadi langganan banjir yaitu Desa Gunungsari, Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Ambit saat ini teenggelam kembali akibat luapan Sungai Ciberes.
Camat Waled Kabupaten Cirebon Abdul Latif mengatakan banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Waled ini tercatat lebih besar dari sebelumnya. Dari data yang dimiliki pemerintah kecamatan, saat banjir pada Maret 2016 lalu sekitar 400 rumah di Desa Ciuyah terendam, di Desa Mekarsari 450 rumah, Desa Gunungsari 50 rumah, dan Desa Ambit 400 rumah.
Faktor terjadinya banjir di Kecamatan Waled diantaranya pendangkalan atau sedimentasi Bendungan Salakatiga dan juga penyempitan alur Sungai Ciberes serta belum adanya tanggul penahan banjir.
"Masalah utama penyebab Kecamatan Waled menjadi langganan banjir adalah dangkalnya Sungai Ciberes yang lebih 10 tahun ini belum juga dilakukan pengerukan," kata Abdul.