Kandidat Imam Masjid Lapor Polisi Gara-gara Bacaan Alquran

Seleksi Imam Masjid di Pekanbaru berbuntut masalah hukum.

oleh M Syukur diperbarui 01 Jun 2016, 20:11 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 20:11 WIB
Imam Masjid
Seleksi Imam Masjid di Pekanbaru berbuntut masalah hukum.

Liputan6.com, Pekanbaru - Proses seleksi imam Masjid Paripurna di Kota Pekanbaru berbuntut serius. Salah satu peserta yang tidak lulus melaporkan panitia seleksi ke Mapolresta Pekanbaru karena merasa dihina.

Pelapor dalam kasus ini, Faisal SE, merasa telah dilecehkan karena disebut panitia seni bacaan al-Qurannya jelek alias tidak memenuhi kriteria.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK membenarkan adanya laporan ini. Kasusnya masih didalami dengan pengumpulan alat bukti.

"Laporannya benar masuk ke Polda Riau, penanganannya sendiri dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru," kata Guntur, Rabu (1/6/2016).

Dia menjelaskan terlapor dalam kasus ini ada dua orang yang berinisial SN dan AM. Keduanya merupakan pengajar di universitas Riau. Salah satu terlapor bahkan seorang guru besar.

Pelapor sendiri sudah dimintai keterangannya sewaktu membuat laporan sementara kedua terlapor segera dipanggil untuk dikonfirmasi terkait laporan ini.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat warga Jalan Banda Aceh, Pekanbaru, itu mengikuti seleksi Imam Masjid Paripurna di Bagian Kesra Pemerintah Kota Pekanbaru.

Usai mengikuti seleksi, pelapor mendapat surat hasil seleksi dari Bagian Kesra yang ditandatangani kedua pelapor. Dalam surat itu, kedua terlapor menyatakan korban tidak lulus.

Keduanya menyatakan bahwa seni bacaan mengaji Alquran tidak bagus sehingga tidak memenuhi kriteria. Atas hal ini, korban merasa terhina dan langsung melapor ke Mapolresta.

Dengan laporannya ini, pelapor ingin kedua panitia Imam Masjid Paripurna itu diproses sesuai aturan dan ketentuan berlaku.

Masjid Paripurna merupakan program Pemerintah Kota Pekanbaru di setiap kelurahan di Kota Bertuah. Masjid ini dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Masjid Paripurna diharapkan menjadi contoh dan model bagi masjid-masjid lainnya di setiap kelurahan. Program ini sudah berlangsung beberapa tahun lalu dan sudah puluhan imam yang ditunjuk setelah lulus seleksi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya