Banjir Rob 2 Meter Tenggelamkan Ratusan Tambak di Lahan Mangrove

Lahan mangrove yang beralih fungsi itu membuat banjir rob sulit surut.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jun 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 08:30 WIB
20160607-Muara-Baru-Jakarta-FF
Suasana banjir rob di kawasan pasar ikan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, (7/6). Banjir rob terjadi akibat jebolnya tanggul di sisi Timur Pelabuhan Muara Baru hingga meluapnya air yang mencapai sekitar 50 cm. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Medan - Banjir rob atau air laut pasang bukan hanya merendam enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, tetapi juga menenggelamkan ratusan tambak ikan dan udang, Rabu sore, 8 Juni 2016.

"Tambak ikan yang terendam air laut pasang itu, sebagian milik pengusaha dari Medan dan warga di Belawan," ujar salah seorang warga Belawan, Bahar (54) saat dihubungi dari Medan, dilansir Antara, Rabu malam.

Tambak udang yang terkena banjir rob tersebut, menurut dia, berada di belakang SPBU di Belawan, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Sicanang Belawan.

"Sampai saat ini (Rabu, 8/6/2016) pukul 14.00 WIB hingga 19.00 WIB masih saja Kota Belawan dilanda banjir rob atau air laut naik ke ke kota pusat perdagangan itu," ujar Bahar.

Ia menjelaskan, ratusan tambak ikan dan udang itu, berada di hutan bakau atau mangrove di Belawan. Ribuan hektare pohon bakau yang ada di Belawan ditebang untuk dijadikan tempat pembudidayaan ikan dan udang. Sebagian lainnya ditebang untuk dijadikan pergudangan sejumlah perusahaan.

"Jadi resapan air di Kota Belawan itu, semakin berkurang sehingga jika terjadi banjir rob sulit untuk menyusut atau turunnya air laut tersebut," kata warga Jalan Selebes Belawan itu.

Banjir rob merendam enam kelurahan, yakni Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli, pada Selasa, 7 Juni 2016.


Air pasang itu mulai naik ke Kota Belawan sejak pukul 14.00 WIB dan kemudian menyusut pukul 18.30 WIB. Tidak ada warga yang mengalami korban jiwa atau mengalami luka-luka akibat fenomena alam itu.

Membahayakan

Banjir rob bercampur limbah tersebut terlihat tetap menggenangi Jalan Stasiun, Selebes, Sumatera, Simalungun, Veteran dan beberapa jalan utama lainnya di Kota Belawan. Rumah warga yang terparah terkena bencana banjir rob itu berada di Kelurahan Belawan Sicanang dan Bagan Deli.

Lokasi kedua kelurahan itu sangat dekat dengan pinggiran pantai di Belawan. Warga yang rumahnya tergenang banjir rob itu lebih kurang mencapai 4.000 unit dan rata-rata milik nelayan tradisional.

Sebelumnya, banjir rob atau banjir laut pasang juga terjadi di Belawan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu sore, 4 Juni 2016, merendam ribuan rumah warga di enam kelurahan di kota itu. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka.

"Banjir yang melanda Belawan itu kedalamannya bervariasi, ada yang 1 hingga 2 meter merendam pemukiman penduduk," ujar seorang warga Kelurahan Belawan Bahari, Pendi Pohan (54) yang dihubungi dari Medan.

Banjir laut pasang Belawan ini, menurut dia, baru pertama kali ini mencapai dua meter. Hal sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat Belawan yang tinggal di pinggiran laut.

Ia menjelaskan, banjir laut pasang itu tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga kantor pemerintahan seperti kantor kelurahan dan kecamatan.

Sejumlah lokasi yang digenangi banjir itu, yakni ruko di kawasan Jalan Veteran Kelurahan Belawan I sedalam satu meter. Air pasang masuk ke rumah-rumah warga yang selama ini dijadikan tempat usaha.

Kemudian, di Jalan Veteran, Jalan Sumatera, Jalan Simalungun Belawan juga direndam banjir pasang sedalam 1 meter. Para pedagang di lokasi itu terpaksa menutup usaha mereka.

"Air laut pasang juga merendam enam kelurahan yang ada di Belawan seperti Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan," kata Pendi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya