Ular Piton 10 Meter Nyaris Telan Bocah 5 Tahun di Bengkulu

Ada ular piton besar, Rafli yang tengah tertidur pulas di pondok bersama kedua orangtuanya di Bengkulu menjerit ketakutan.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 14 Jun 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 20:45 WIB
Ular Piton Bengkulu
Ada ular piton besar, Rafli yang tengah tertidur pulas di pondok bersama kedua orangtuanya di Bengkulu menjerit ketakutan.

Liputan6.com, Bengkulu - Seekor ular jenis piton padi sepanjang 10 meter nyaris menelan Rafli, bocah berumur 5 tahun di dalam pondok kebun dekat Hutan Damar Kencana, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Saat itu, Senin dini hari 13 Juni 2016 sekitar pukul 01.30 WIB, Rafli yang tengah tertidur pulas di dalam pondok bersama kedua orangtuanya Franky Irawan dan Anita Wardhani tiba tiba menjerit ketakutan.

Franky dan Anita yang terbangun sontak kaget melihat putranya dalam kondisi terlilit ular dengan mulut yang menganga, siap memasukkan bagian kaki Rafli ke dalam mulutnya.

Dengan sekuat tenaga, pasangan orangtua itu berupaya menarik kepala dan kaki ular sambil mengeluarkan tubuh anak mereka yang terus menjerit. Para tetangga pondok kebun yang mendengar teriakan itu langsung datang dan memberikan pertolongan.

Lebih dari setengah jam hingga sang ular berhasil ditaklukan 8 warga menggunakan senjata parang. Mereka memenggal kepalanya hingga putus dan diseret ke luar pondok.

Luka-luka

Tetangga Rafli di Desa Sosokan Taba, Kecamatan Muara Kemumu, Amir Mulyanto mengatakan, kondisi sang bocah saat ini dalam keadaan selamat. Bocah itu hanya mengalami luka lecet akibat lilitan ular dan luka gigitan di bagian paha sebelah kanan.

"Tidak tahu ular itu bisa masuk ke pondok, padahal dinding papannya sangat rapat. Alhamdulilah nyawa Rafli bisa diselamatkan," ucap Amir saat dihubungi di Kepahiang, Bengkulu, Selasa (14/6/2016).

Kedua orangtua Rafli, Franky dan Anita juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Franky mengalami luka memar dan lecet akibat benturan di dinding pondok, sedangkan Anita mengalami benjol pada kepala karena terbanting saat berusaha mengendalikan ekor ular.

"Bagkai ular sepanjang 10 meter itu sudah kami kubur di dalam hutan atas petunjuk orang pintar di desa kami," ucap Amir Mulyanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya