Liputan6.com, Semarang - Kecelakaan maut terjadi antara bus Kramat Djati dengan truk tangki pengangkut amonia. Kejadian itu menewaskan enam orang, dan puluhan orang terluka. Dari para korban luka itu, 15 orang harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Keenam korban meninggal kini telah teridentifikasi seluruhnya. Empat orang korban meninggal di antaranya berada di Rumah Sakit Islam Weleri. Berdasarkan data di RS Islam Weleri, seluruh jenazah korban kecelakaan maut sudah diambil keluarganya pada Minggu, 17 Juli 2016.
Mereka adalah Kasmin (51), Dusun Ketro Barat, Desa Ketro, RT 4/I, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan; Muh Ali Mustofa (25), Desa Kayen, RT 2/II, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali; Eny Nofitasari (26), Desa Sumurgede, RT 3/I, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan; dan Ny Sudilah (50), Karang Rayung 7/VIII, Kabupaten Grobogan.
Sementara dua jenazah lain berada di RSUD dr Soewondo Kendal. Dua jenazah itu masing-masing adalah Siamri (26), warga Desa Kedungwungu 02/II, Kecamatan Karangrayung, Grobogan; serta Wati Riyanti (25), warga Karangwuni, Kabupaten Grobogan.
Sebanyak 25 korban luka lain hanya menjalani rawat jalan karena luka yang diderita tergolong ringan. Sedangkan, ada 15 korban luka yang harus opname di Rumah Sakit Islam Weleri atau RSI Weleri.
Advertisement
Berikut daftar korban luka yang masih ditangani di Rumah Sakit Islam Weleri Kendal.
1. Agus Purwanto (26), warga Karangrayung, Grobogan
2. Daryanto (36), warga Godong, Grobogan
3. Dina Oktaviana (20), warga Karangrayung, Grobogan
4. Erwin Prayogi (19) warga Juwangi Boyolali
5. Joko Purwanto (20), Doplang, Juwangi, Boyolali
6. Juliatun (31), warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat
7. Jumiati (17), warga Karangrayung, Grobogan
8. Kayla Alifia Zafarani (3), warga Karangsono, Grobogan
9. Mat Agung (47), warga Karangrayung, Grobogan
10. Muntiah (40), warga Karangrayung, Grobogan
11. Nardi (52), warga Parakan, Grobogan
12. Parjiyem (35), warga Karangrayung, Grobogan
13. Sriyanto (53) warga Dorolegi ,Godong, Grobogan
14. Supiatman (31), warga Karangrayung, Grobogan
15. Zahra Sekar (12), warga Kepaduri Jakarta Barat.
Hasil Olah TKP
Sementara itu, polisi sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP ini dilakukan Satlantas Polres Batang bersama Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng.
Menurut Kanit Laka Lantas Polres Batang, Iptu Ade Triken, semua data dan informasi saat olah TKP dikirimkan ke Ditlantas Polda Jateng. Ade menyebut belum tahu kapan hasil olah TKP tersebut selesai.
Â
"Akan dikeluarkan Ditlantas Polda Jateng berupa surat atau dokumen," kata Iptu Ade kepada Liputan6.com, Senin (18/7/2016).
Informasi sementara yang didapatkan dari olah TKP adalah tidak ditemukannya unsur kelalaian dari sopir truk. Informasi yang dihimpun dari penumpang bus, truk berisi amonia itu mengeluarkan lampu sein ke kiri tapi berbelok ke arah sebaliknya sehingga menyebabkan kecelakaan.
Namun, Ade membantah. "Tidak ada itu. Bus memang melaju agak kencang benar, tapi sopir truknya tidak mengeluarkan lampu sein ke kiri," kata Ade.
Polisi sudah memeriksa Santoso, pengemudi truk tangki itu. Warga Surabaya itu mengaku sedang memutar arah sebelum terjadinya kecelakaan. Hanya saja bus Kramat Djati yang dikemudikan Lesman, warga Blora tersebut menghantam sisi kiri truk tangki dalam kecepatan yang cukup tinggi.
"Kondisi saat itu gelap dan minim penerangan," kata Ade.
Advertisement