Tingkah Heboh Sapi Jelang Kurban: Stres, Ngamuk, Robohkan Warung

Tingkah aneh sapi kurban diduga karena stres. Ada juga yang jadi liar karena tak diberi rumput.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Sep 2016, 16:07 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 16:07 WIB
Gugatan peternakan (2)
Ilustrasi sapi peternakan Swiss. Pasangan peternak tadi mencoba untuk memasukkan ternak mereka ke dalam kandang di malam hari, agar ayam-ayam itu tidak berkokok. (Sumber AFP)

Liputan6.com, Bojonegoro - Selalu ada cerita lain di balik ibadah kurban saat Idul Adha. Pada pelaksanaan kurban pada Senin 12 September 2016, aksi heboh hewan-hewan yang akan dikurbankan, khususnya sapi sempat menghambat pelaksanaan ibadah.

Di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, seekor sapi yang akan disembelih untuk kurban di Masjid Al Islah harus diangkat dengan truk derek karena masuk sungai desa setempat.

Pengurus Masjid Al Islah Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Rahmad menjelaskan, sapi hitam itu lepas ketika diturunkan dari truk selepas Magrib.

Ketika itu, kata dia, ada tiga pekerja yang menurunkan sapi yang dibawa dengan truk dari Kecamatan Sukosewu di depan Masjid Al Islah. "Saat diturunkan dari atas truk, sapi itu lepas kemudian masuk perkampungan," ujar Rahmad, dilansir Antara.

Tiga pekerja dengan dibantu pengurus Masjid Al Islah dan warga, berusaha menangkap sapi yang berlarian masuk perkampungan, tapi tidak berhasil.

"Tidak ada warga yang menjadi korban sapi yang lepas. Untungnya kemudian masuk sungai. Kalau tidak masuk sungai kami akan kesulitan menangkapnya," kata dia.

Melihat ada sapi masuk sungai, warga sekitarnya berdatangan. Selain ikut menyaksikan, mereka juga membantu mengangkat sapi dari sungai itu dengan mendatangkan kendaraan truk derek milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.

Upaya mengangkat sapi dengan truk derek berlangsung dua jam lebih, sebelum akhirnya sapi berhasil diangkat ke daratan.

Seorang pengurus Masjid Al Islah lainnya, Ujik menambahkan, kemungkinan sapi kurban yang lepas itu dalam kondisi stres.

"Mungkin sapinya stres dalam perjalanan dibawa dari tempatnya ke sini pula," tutur Ujik.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Sugiharti S Rahayu sebelumnya menjelaskan, persyaratan penyembelihan hewan kurban, baik sapi, domba, kambing harus sehat dan halal.

Dengan demikian, kata dia, hewan kurban yang dalam keadaan sakit atau menderita tidak layak untuk disembelih.

"Pengertian halal, yaitu tata cara penyembelihan berdasarkan ketentuan agama Islam," ujar Sugiharti.

Lapar, Sapi Jadi Liar

Tiga ekor sapi untuk ibadah kurban yang akan disembelih di Masjid Suhada Jalan Pahlawan, Kecamatan Medan Perjuangan mengamuk dan menyeruduk warung, serta beberapa orang warga.

Menurut Azwari, angota panitia kurban di Masjid Suhada, sapi mengamuk kemungkinan karena tidak diberi makan rumput sehingga hewan kurban tersebut menjadi liar.

Menurut panitia kurban dan beberapa orang warga, kejadian itu bermula ketika seekor dari sembilan sapi yang akan disembelih digiring warga ke Masjid Suhada.

Namun, secara tiba-tiba beberapa ekor mengamuk dan berusaha lari dari masjid tersebut. Meski belasan orang berupaya menahan lembu jantan itu, kekuatan hewan itu tak terbendung sehingga menyeruduk seorang warga bernama, Abdul Amin dan beberapa warga lainnya.

Peristiwa tersebut langsung membuat heboh warga sekitar lokasi. Beberapa pengemudi mobil pribadi dan pengendara sepeda motor di Jalan Perjuangan sempat berhenti karena takut diserang sapi yang mengamuk.

"Saya diseruduk lembu dan luka mermar dibagian tangan. Sedangkan warga yang lain juga terjatuh saat mencoba menahan lembu itu," ujar Abdul di lokasi kejadian.

Setelah kejadian itu, dua ekor lainnya juga ikut mengamuk. Sapi yang mencoba kabur lalu menabrak warung yang berada dekat masjid hingga roboh.

Akibatnya, pemilik warung marah dan meminta ganti rugi kerusakan kepada panitia kurban. Kemudian, tiga ekor sapi itu akhirnya berhasil ditenangkan dan disembelih panitia kurban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya