Punya Usaha di Bandung? Siap-Siap ke Lembang

Kawasan Bisnis Terpadu di Lembang beroperasi 2018.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 13 Okt 2016, 23:32 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 23:32 WIB
Pasar Terapung Lembang 3
tempat Makan Unik

Liputan6.com, Bandung - Entrepreneur Muda Bandung (EMB) akan membangun kawasan usaha terpadu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, untuk memfasilitasi pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga bisa berdaya saing dengan produk lain.

Kawasan bisnis terpadu akan dibangun di areal 8.000 meter dan ditargetkan tahun 2018 bisa beroperasi. Ketua EMB, Lina Meliani, mengatakan lokasi itu cukup strategis. Di mengatakan pihaknya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki minat, pengetahuan mendalam, dan kreativitas.

Pihak yang terlibat pada EMB tersebut merupakan para praktisi bisnis dan akademisi yang sudah memiliki pengalaman dan pengakuan dari keilmuannya. Keterlibatan para akademisi itu akan memberikan warna bagi calon wirausaha baru untuk dapat menghasilkan produk yang memiliki daya saing secara nasional dan internasional.

"Kami berupaya memfasilitasi UMKM untuk bisa memperluas pasar atau membuka pasar bareu di dalam maupun di luar negeri. Pasar produk UMKM kita sangat besar dan terbuka lebar. Terlebih banyaknya pelaku usaha kreatif di sini," kata Lina di Bandung, Kamis (13/10/2016), dilansir Antara.

Dia menyatakan UMKM merupakan ujung tombak perekonomian dan dapat dijadikan indikator suatu negara dalam melihat kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Pengembangan UMKM sering mendapat kendala terutama dari sisi pemasaran produk, desain, kualitas dan pencatatan keuangan.

"Kendala itu menjadi tantangan yang harus dientaskan, minimal diminimalisasi. Kendala lain dalam mendapatkan ruang pemasaran terkadang dihadapkan dengan tarif yang mahal," kata Lina.

Ia mencontohkan ketika UMKM akan bekerja sama dengan pusat penjualan produk, pelaku usaha dikenakan tarif mulai 30 persen, 35 persen atau bahkan lebih.

"Tingginya tarif yang ditetapkan untuk bagi hasil sangat memberatkan. Tak jarang UMKM mengurungkan niat mereka untuk ikut terlibat dalam pasar yang dikuasai pemodal unggul," katanya.

Oleh karenanya, UMKM harus mendapatkan solusi pemasaran, karena dari sisi kualitas produk sebenarnya memiliki daya saing namun terkendala biaya operasional dalam memenuhi permintaan pelanggan. Program kawasan wisata terpadu yang digagas itu, kata Lina tujuan akhirnya pembangunan SDM dan pengembangan produk wirausaha.

"Kawasan itu juga akan dijadikan rumah inovasi khusus pengembangan bisnis. Para Inovator yang tergabung akan mendapat paten dari hasil karyanya dan akan dikerjasamakan dengan investor," kata Lina.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya