Pemburu Kodok di Lebak Bisa Raup Rp 600 Ribu Semalam

Kodok-kodok tangkapan di Lebak dijual ke Jakarta.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Okt 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2016, 22:00 WIB
Kodok pohon-01
Sikap kanibal yang diperlihatkan oleh kodok pohon memakan kodok lainnya tidak mengherankan dan wajar ungkap para ahli. (Wikipedia)

Liputan6.com, Lebak - Pemburu kodok di Kabupaten Lebak, Banten, tengah memetik panen pada musim hujan ini. Rata-rata tangkapan dalam semalam bisa mencapai 20 kilogram dengan harga jual ke pengepul Rp30.000 per kilogram.

"Hasil kami malam tadi Rp600.000, padahal pada hari-hari biasa sekitar Rp50.000," kata Enyang (50) saat memburu di Areal Persawahan Cibadak, Kabupaten Lebak, Minggu (23/10/2016), dilansir Antara.

Sejak musim hujan, kata dia, pendapatannya meningkat sehingga banyak terbantu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Biasanya, ketika curah hujan tinggi, kodok di persawahan keluar dari lubang dan berkerumun sehingga mudah ditangkap.

Penangkapan dilakukan malam hingga dini hari dengan menggunakan lampu senter yang terbuat dari karbit.

"Kami merasa senang, pada musim hujan panen dan bisa membawa pulang ke rumah uang sebesar Rp500-600 ribu," katanya.

Meningkatnya pendapatan itu, menurut Enyang, hanya terjadi pada musim hujan. "Pada musim kemarau, paling banter pendapatan Rp50 ribu, katanya.

Begitu pula Manan (45) pemburu kodok lainnya mengaku selama ini tangkapan kodok melonjak dibandingkan satu pekan lalu. Selama musim hujan ini dia bisa menangkap kodok sebanyak 20 kilogram semalam.

"Hasil tangkapan kodok itu kami jual ke Pasar Ciruas, Serang dengan harga 30 ribu per kilogram," ujarnya.

Sementara itu, Suherman (45) seorang penampung kodok warga Serang, mengatakan, selama musim hujan pembelian kodok sawah dari berbagai daerah di Banten meningkat tajam.

Dalam sehari dia bisa menampung satu sampai dua kuintal kodok sawah. "Kodok yang ditampung, nanti dijual ke Jakarta," katanya.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya