Liputan6.com, Bandung - Setelah Gedebage dan 7 kawasan di Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin diterjang banjir, kini giliran bencana serupa melanda wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Pertokoan di jalur utama Baleendah-Dayeuhkolot, tutup akibat genangan banjir yang melanda kawasan itu sejak Sabtu petang.
"Kami sudah antisipasi akan terkena banjir. Hari ini tutup karena banjir di depan toko," ucap salah seorang pemilik toko di Dayeuhkolot, Sabtu (29/10/2016), seperti dilansir Antara.
Ia menutup tokonya sejak pukul 16.00 WIB. Padahal biasanya ia menutup tokonya pada pukul 20.00 WIB.
Selain toko-toko, para pedagang dan pemilik kios kaki lima tidak berjualan karena bahu jalan tempat mereka berjualan terendam banjir.
Advertisement
Baca Juga
Padahal biasanya para pedagang itu mulai berjualan sejak pukul 16.00 WIB hingga tengah malam. Jalan yang mengakses ke Jembatan Dayeuhkolot itu praktis menjadi genangan air dengan ketinggian hingga semeter.
Sejak Jumat 28 Oktober 2016 malam, jalur itu tidak bisa dilintasi kendaraan. Arus lalu lintas dialihkan ke jalur Baleendah-Bojongsoang. Sementara itu, rumah yang terendam banjir lebih dari semeter gelap gulita karena PLN memutus aliran listrik untuk menghindari terjadinya korsleting listrik akibat tergenang banjir.
Sebagian warga di lokasi banjir sudah mengungsi ke lokasi yang tidak terjangkau banjir, namun sebagian bertahan di lantai dua rumah masing-masing.
Beberapa warga memilih bergerombol di beberapa lokasi yang tidak terkena banjir sambil berdiskusi dan menunggu air surut. "Mudah-mudahan tidak separah musim lalu," kata seorang warga.
Adapun warga yang bertahan di rumahnya beraktivitas dengan menggunakan perahu seperti di daerah Andir dan Baleendah, Dayeuhkolot, Mekarsari dan di beberapa wilayah banjir lainnya.
"Perahu ini memang siaga di lokasi ini, sehingga begitu banjir langsung digunakan warga untuk beraktivitas," ujar Komarudin, warga Cipagalo, Bojongsoang.
Sementara itu hujan merata turun di wilayah Bandung selatan hingga Sabtu malam ini. Sejumlah anak Sungai Citarum, di antaranya Sungai Cirasea, Sungai Cinambo, Sungai Citarik, dan Sungai Cikapundung meluap akibat hujan deras di daerah aliran sungai itu.