Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan Provinsi Jawa Barat merugi hingga Rp 62.135.037.000 akibat bencana yang terjadi sepanjang Januari-Oktober 2016.
Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 947 bencana terjadi yang meliputi 205 kejadian kebakaran, 179 kejadian banjir, 385 kejadian tanah longsor, 144 kejadian angin kencang dan 34 gempa bumi.
Menurut Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jawa Barat Alif Nur Anhar, banyaknya kejadian bencana di provinsi penyangga ibu kota Indonesia ini karena kondisi geografisnya yang dikelilingi pegunungan, curah hujan tinggi dan berada di jalur gempa tektonik.
"Topografinya bergunung-gunung dan aliran sungai sebagian besar bermuara di wilayah pantai utara maka beberapa daerah pemukiman menjadi rawan banjir, longsor dan gempa bumi," kata Alif dalam keterangan tertulis, Bandung, Selasa, 22 November 2016.
Baca Juga
Advertisement
Alif mengatakan, akibat bencana tersebut, sebanyak 67.071 orang terdampak bencana, 23 orang dinyatakan hilang, 79 orang meninggal dunia, 126 orang luka-luka dan 24.065 orang menjadi pengungsi.
Dia menambahkan, sementara rincian untuk bangunan permukiman penduduk yang terdampak bencana seluruhnya berjumlah 35.295 unit. "Meliputi rumah hancur, rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, terancam dan tertimbun ataupun terendam," ujar Alif.
Otoritas kebencanaan itu pula melansir adanya bangunan sekolah yang terdampak bencana sebanyak 122 unit, tempat ibadah 80 unit, sawah 60 petak, fasilitas umum 34 unit dan lahan atau hutan di empat kawasan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kejadian bencana susulan, BPBD Jawa Barat mengantisipasinya dengan mengkampanyekan mitigasi bencana yang ditujukan khususnya kepada masyarakat.
"Seperti peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor," kata dia.