Liputan6.com, Jakarta Pemerintah intensif mengembangkan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu lembaga pendidikan sains dan teknologi terkemuka di Indonesia.
Untuk itu pemerintah menyiapkan lahan sekitar 400 hektare untuk pengembangan ITB di kawasan Walini, Bandung Barat, Jawa Barat.
“Semua nanti akan terintegrasi. Perkuliahan, pusat risetnya, laboratorium, pusat inkubasinya, technopark, terus asramanya akan dijadikan satu semuanya,” kata M. Nasir usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/11/2016) petang, dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet.
Advertisement
Baca Juga
Meski dikembangkan di kawasan Walini, Menristek Dikti M. Nasir menegaskan bahwa kampus ITB di Bandung tetap. “Pengembangan kampus ITB untuk menjadi kampus yang lebih besar, yang bisa menyiapkan sumber daya yang lebih banyak lagi,” tutur Nasir.
Presiden Joko Widodo, kata Nasir, menilai ITB bisa menyiapkan sumber daya enginering yang lebih banyak lagi.
“Khusus enginering, tidak boleh buka yang sosial. Konsentrasi di enginering, maka perkuliahan, laboratorium, inkubasi, dan technopark, asrama nanti jadi satu,” ia menegaskan.
Menristek Dikti berharap lahan untuk pengembangan kampus ITB itu segera tuntas pengurusannya. Begitu sudah siap, maka pembangunan kampus ITB baru segera dimulai.
Adapun sistem pembayarannya pembebasan lahan dan pembangunan seperti apa, apakah akan menggunakan APBN atau menggunakan pinjaman, atau kerja sama industri, menurut Menristek Dikti, hal itu belum dipastikan.
Menurut Nasir, BUMN hanya menjanjikan alih fungsi lahan itu secepat-cepatnya. “Presiden nanti juga akan mengecek lagi. Secepat-cepatnya," ujarnya.