Liputan6.com, Surabaya - Jembatan Nasional Surabaya Madura (Suramadu) adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.
Jembatan yang memunyai panjang 5.438 meter dan merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini, ternyata mempunyai daya tarik tersendiri. Seperti bagi Bastian dan Frency. Warga asal Surabaya ini memilih Jembatan Suramadu sebagai latar belakang foto pra-wedding (prewedding).
Advertisement
Baca Juga
"Lokasi pemotretan prewedd kita sebenarnya tematik. Tetapi kami memilih tempat ini karena banyak batu-batunya. Kalau di tempat lain kan sudah biasa seperti ada pohon dan bunga-bunganya," tutur Bastian saat berbincang dengan Liputan6.com di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Rabu (14/12/2016) pagi.
Pasangan yang berencana menikah di bulan Februari 2017 ini menambahkan bahwa penentuan lokasi pemotretan ini dirasa tepat karena sebelumya mereka memilih di Pulau Madura.
"Awalnya kita pilih di Madura, tetapi karena tempatnya kejauhan, akhirnya kita putuskan tempat ini. Tempat ini juga unik dan menarik, karena ini merupakan satu-satunya kawasan pantai di Surabaya," ujar Frency.
Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, para fotografer tetap bersemangat memotret kedua pasangan yang berbahagia itu walaupun cuaca terlihat agak mendung dan berkabut sehingga sedikit memburamkan latar belakang Jembatan Suramadu.
Selain kegiatan pemotretan pra-wedding, di sekitaran kaki Jembatan Suramadu, banyak masyarakat Surabaya yang sedang mencari ikan di laut dengan memanfaatkan air laut yang sedang surut. Selain itu, banyak juga dari warga yang sedang beristirahat sejenak setelah melakukan olahraga bersepeda.
Sebagai informasi, Jembatan Suramadu diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan resmi dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah Rp 4,5 triliun.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.