Liputan6.com, Purwakarta - Kemacetan parah dalam tiga hari terakhir terjadi merata di jalanan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang berpangkal dari perbaikan Jembatan Cisomang. Warga lokal di daerah itu terkena imbasnya.
"Ieu geus teu bener pisan, maenya ti Kebon Kolot nepi ka pusat kota nepi ka kudu meakeun waktu dua jam (ini sudah tidak benar, masa dari Kebon Kolot sampai pusat kota memakan waktu dua jam)," gerutu salah seorang warga Purwakarta bernama Asep Mulyana, Kamis (29/12/2016).
Asep yang sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan swasta di Purwakarta mengatakan, biasanya dia hanya membutuhkan waktu 15 menit perjalanan dari rumah ke tempat kerjanya di Jalan Ganda Negara. Gara-gara macet, ia membutuhkan waktu delapan kali lipat lebih lama.
Kondisi macet di Purwakarta yang terjadi saat ini dinilai lebih parah dibanding masa arus mudik Lebaran. Pasalnya, seluruh kendaraan yang masuk ke Purwakarta hampir tidak bergerak.
"Saat Lebaran saja tidak seperti ini. Otomatis ya bahan bakar tekor. Biasanya sekali ngisi Rp 150 ribu bisa tiga hari, sekarang sehari-dua hari sudah habis," ujar Asep.
Baca Juga
Asep meminta agar pemerintah dan pihak terkait segera mencari solusi agar kemacetan yang terjadi di daerahnya dapat segera diurai. "Kalau terus-menerus macet, kita tidak bisa melakukan aktivitas," ujar dia.
Kemacetan di jalanan Purwakarta saat ini semakin parah. Bahkan, jalanan di Purwakarta mulai dari wilayah Cikopo Bungur Sari hingga sepanjang jalur Purwakarta-Bandung layaknya areal parkir massal kendaraan.
Kondisi itu terjadi sebagai imbas dari pengalihan arus kendaraan besar dari jalan tol ke jalur arteri lantaran Jembatan Cisomang di Tol Cipularang tidak dapat dilalui kendaraan besar.