Liputan6.com, Makassar - Pengiriman 300 detonator atau alat pemicu ledakan atau bom digagalkan di area kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa sore, 17 Januari 2017.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani membenarkan adanya penemuan alat pemicu bom atau detonator di area kargo Bandara Hasanuddin, Makassar.
Menurut dia, penemuan tersebut berawal saat barang kiriman kargo yang diduga berisi detonator tersebut diperiksa dengan alat X-ray atau sinar X milik agen Angkasa Pura Logistik.
"Saat diperiksa terdapat benda yang mencurigakan, sehingga dilakukan pembongkaran terhadap barang tersebut. Alhasil ditemukan sejumlah detonator," Dicky menerangkan.
Baca Juga
Detonator yang rencana tujuan pengirimannya ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut, menurut Dicky, jumlahnya sebanyak tiga bungkus. Satu bungkus berisi 100 detonator.
"Barang tersebut dikirim melalui Tiki oleh seorang bernama Ayung warga Kabupaten Luwu ke tujuan seorang yang bernama Udin warga Jalan Husin Hamzan Nomor 6 PAL 5, Kota Pontianak, Kalbar," ia membeberkan.
Advertisement
Lebih jauh, Dicky mengatakan, barang yang diduga detonator tersebut awalnya dikirim via Tiki cabang Belopa, Kabupaten Luwu, Sulsel, kemudian dilanjutkan ke Tiki Jalan Boulevard, Makassar.
Selanjutnya pengiriman ke alamat tujuan melalui kargo Bandara Hasanuddin, Makassar. Namun saat di kawasan bandara, rencana pengiriman barang tersebut digagalkan.
"Barang bukti telah diamankan oleh Satuan Penjinak Bom Gegana Polda Sulsel. Sementara saksi-saksi sedang diambil keterangannya. Kita juga sedang berkoordinasi dengan pihak Tiki untuk penyelidikan lebih lanjut," juru bicara Polda Sulsel itu memungkasi.