Sosok Gaib Pemesan 300 Detonator Bom dari Makassar

Ratusan detonator bom itu tidak sempat dikirimkan dari Makassar karena polisi keburu menyitanya.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 19 Jan 2017, 20:07 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 20:07 WIB

Liputan6.com, Pontianak - Kabar adanya pengiriman detonator bom dari Makassar, Sulawesi Selatan, ke Pontianak, Kalimantan Barat, menghebohkan jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Sejumlah personel pun diterjunkan ke lokasi yang diduga tempat tujuan paket detonator dikirim.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Suhadi SW menyatakan, penelusuran jajaran Direktorat Reserse Umum Polda Kalbar bersama Dit Intelkam menelusuri alamat tujuan pengiriman detonator dari Makassar ke Pontianak teryata fiktif.

"Berdasarkan pemantauan tim gabungan Dit Reskrimum dan Dit Intelkam, ternyata alamat di Jalan Husin Hamzah No 6 Pal 5 Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, adalah rumah kosong. Tapi, kami terus memantau rumah warga itu," kata Suhadi, di Kota Pontianak, Rabu, 18 Januari 2017.

Meski kosong, polisi kini melacak penghuni rumah sebelumnya berinisial U. Berdasarkan keterangan tetangga sekitar, U sudah meninggalkan rumah tersebut sejak lebaran tahun lalu. Informasi sekitar menyebut rumah tersebut sempat dijadikan tempat bengkel las.

"Masih dilacak keberadaannya," kata Suhadi.

Dengan kejadian itu, Suhadi mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan daya cegah dan tangkal. Dengan begitu, situasi Kamtibmas di Kalimantan Barat tetap kondusif dan masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya berjalan seperti biasanya.

"Kewajiban warga untuk melaporkan tamunya yang menginap 1x 24 jam agar tetap dilaksanakan, karena hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda)," ucap Suhadi.

Ia juga meminta agar kegiatan pamswakarsa agar terus menerus digalakkan. Hal itu berguna dalam rangka menjaga lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja tetap terjaga dengan baik.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak sembarang menerima paket, terutama jika tidak merasa memesan barang. Suhadi menyarankan agar masyarakat mengajak Ketua RT setempat untuk menyaksikan barang apa yang dikirim.

"Jangan sampai hanya karena kecerobohan kita, dan ketidak tahuannya bisa berakibat fatal bagi penerima paket. Kalau ragu-ragu, lapor kepada aparat kepolisian setempat. Ayo kita bersatu padu memberantas kejahatan disekitar lingkungan kita," ujar Suhadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya