Sulami Manusia Kayu Rutin Pesan Lagu Nasihat Kematian

Sulami, manusia kayu asal Sragen, rajin memesan diputarkan lagu kepada stasiun radio kesayangannya sejak belasan tahun lalu.

oleh Fajar Abrori diperbarui 25 Jan 2017, 12:02 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 12:02 WIB
Sulami Manusia Kayu Rutin Pesan Lagu Nasihat Kematian
Gantungan kunci pemberian Sulami manusia kayu kepada penyiar radio kesayangannya. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Sragen - Sulami, gadis asal Dukuh Selorejo Wetan, Mojokerjo, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah hidup seperti manusia kayu lebih dari 20 tahun. Tulangnya kaku hingga membatasi aktivitasnya.

Nayrsi sepanjang hari Sulami hanya bergerak di dalam rumah.  Dia mengisi waktu luang dengan membaca Alquran dan berzikir.

"Paling ya makan, jalan, tidur dengerin radio, " kata Sulami dengan nada lirih.

Radio memang menjadi teman dari Sulami. Tidak hanya rutin mendengarkan, ia juga rajin meminta lagu di ke stasiun radio Manajemen Hati (MH FM) di channel 92,1 FM. Ia bahkan meminta lagu sebanyak tiga kali sehari.

Menurut pengakuan dari salah satu penyiar radio MH FM, Amilia Rasyid, Sulami merupakan pendengar setia radio MH FM. Ia bahkan menjadi pendengar radio itu sejak 2002 saat radio tersebut masih bernama Manajemen Qolbu (MQ FM).

"Sejak tahun 2002, Sulami selalu kirim salam dan minta lagu. Bahkan saat itu kakaknya, Paniyem juga kirim salam dan minta lagu juga. Kakaknya meninggal tiga tahun lalu dan menderita penyakit seperti Sulami," kata Amilia.

Menurut Amilia, pada awal-awal, Sulami lebih kerap menggunakan saluran telepon untuk memesan lagu. Namun selama dua tahun terakhir, ia lebih sering mengirim pesan singkat ke nomor hotline radio ini untuk berkirim salam dan meminta lagu.

"Isi pesannya ya sekitaran  minta lagu. Kemudian pesan-pesan kepada pendengar. Sulami juga menyelipkan doa untuk kami (penyiar) dan pendengar lainnya untuk selalu sehat. Tapi Sulami nggak pernah curhat tentang penyakitnya, " kata dia.

Sulami, sambung dia, biasanya mengirim pesan dan minta lagu pada saat program Semangat Pagi (Segi) pukul 07.00-10.00 WIB. Berikutnya, program Breakline pada pukul 12.30-15.00 WIB. Lalu pada malam harinya mendengarkan program Roundamalam pada jam 21.00-23.00 WIB.

"Sulami ini selalu minta lagu nasyid," tutur dia.

Amilia menuturkan jika Sulami memiliki lagu nasyid favorit. Di antaranya lagu Selamat Tinggal Sahabat milik Sugiri Jafar, tembang Anugerah Ilahi milik Putih Nada, lagu Rindu untuk Ibu dilantunkan Getaran Religius. Sulami juga sering minta tembang Sebelum Dia Pulang yang dinyanyikan Firto.

"Kalau untuk lagu Sebelum Dia Pulang ini biasanya didedikasikannya untuknya neneknya. Beberapa lagu itu juga berisi tentang nasihat kematian," ungkap Amilia.

Lantaran tiap hari kirim salam, kedekatan Sulami dengan para penyiar terjalin. Silaturahmi pun terjaga. Saat kakaknya meninggal, para penyiar juga takziah. Tak hanya itu, saat para penyiar ‎bertandang ke rumah Sulami, mereka diberi hasil karya Sulami berupa kerajinan monte gantungan kunci.

"Kita yang datang dikasih hasil kerajinan tangan berupa manik-manik karya Mbak Lami. Dikasih gratis oleh Mbak Lami. Ini karya pemberiannya masih saya simpan," kata dia sambil menunjukkan gantungan kunci pemberian Sulami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya