Liputan6.com, Jambi Provinsi Jambi menjadi salah satu daerah provinsi paling rawan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Indonesia. Pemerintah Inggris memberikan bantuan untuk penanganan Karhutla di daerah ini.
Gubernur Jambi, Zumi Zola menerima langsung kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik pada Senin, 13 Maret 2017 kemarin. Kedatangan Dubes Inggris itu juga untuk melihat langsung beberapa titik wilayah bekas kebakaran di Jambi.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Zola sekaligus meluncurkan Peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2016 tentang petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 Tahun 2016 tentang pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Advertisement
"Kebakaran hutan dan lahan paling parah di Jambi pada 2015 lalu," ujar Zumi Zola.
Pada musibah itu, total lahan yang terbakar mencapai 130 ribu hektar. Kerugian tercatat mencapai Rp 12 triliun atau setara tiga kali APBD Provinsi Jambi.
"Belum ditambah kerugian kesehatan ada lebih dari 90 ribu warga terpapar asap hingga banyak sekolah yang diliburkan," tuturnya.
Dubes Inggris, Moazzam Malik mengatakan, diperlukan keberanian dari para kepala daerah dalam menelurkan kebijakan penanganan Karhutla.
Menurut Moazzam pemerintah Inggris memberikan bantuan sekitar 3 juta Poundsterling untuk lima provinsi di Indonesia termasuk Jambi. Namun dari kelima provinsi itu, hanya Jambi yang tegas melarang membuka lahan dengan cara membakar dan dituangkan dalam peraturan daerah atau perda.
"Setahu saya ini Jambi yang pertama memilikinya (perda Karhutla). Semoga provinsi lain bisa mengikuti," ucap Moazzam.