Liputan6.com, Cirebon - Tak kurang 150 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Kesambi Kota Cirebon, Jawa Barat mengikuti acara Khataman Alquran. Acara Khataman Alquran itu memang digelar secara serentak dan diikuti seluruh napi di Indonesia.
Khusus di Lapas Klas 1 Kesambi, pantauan Liputan6.com, para napi bersama jajaran petugas Lapas dan aparat penegak hukum di Kota Cirebon tampak serius dan khidmat mengikuti acara yang akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) itu.
Acara khataman serentak di Lapas Klas 1 Kesambi tersebut dipimpin oleh Yusuf. Dia merupakan seorang napi berprestasi yang pernah mendapat juara 1 MTQ antarlapas se-wilayah III Cirebon.
Baca Juga
"Alhamdulillah ini bagian dari upaya kami memberantas buta huruf Alquran juga di kalangan napi tahanan Klas 1 Kesambi," kata Yusuf, Kamis (20/4/2017).
Selama di dalam lapas dia selalu aktif menjadi pengurus DKM masjid di lapas. Selain membaca Alquran, Yusuf juga tak pernah bosan mengajak para napi untuk belajar membaca Alquran.
Yusuf bersama pengurus DKM yang lain juga berkomitmen memberantas buta huruf Alquran di kalangan napi. Hingga saat ini, sudah ada 80 napi yang mau belajar membaca Alquran dan mendalami Islam.
"Pendekatannya memang susah gampang, tapi kami tidak henti untuk terus mengajak. Tujuannya agar setelah keluar dan bebas bisa berubah dan berguna bagi masyarakat," kata Yusuf yang akan bebas dua tahun lagi.
Kepala Lapas Klas 1 Kesambi Kota Cirebon Heni Yuwono mengatakan, dalam aktivitas sehari-hari, para napi selalu diwajibkan untuk mengikuti kegiatan keagamaan.
"Kami selalu menjalankan program bagi warga binaan yang baru masuk harus ikut orientasi selama 1 bulan setelah itu wajib ikut pesantren kilat," ujar dia.
Dia mengatakan, hampir sebagian besar warga binaan yang ada di Lapas Klas 1 Kesambi Kota Cirebon bebas dari buta huruf Alquran.
Advertisement
"Kalau khatam secara internal sih sering dan berkali-kali, tapi kalau secara nasional baru kali ini, apalagi ada rekor Muri," kata Heni.