Liputan6.com, Banten - Penyebab kebakaran di perkampungan Suku Baduy Luar di duga bermula dari tungku pengolahan gula aren yang akhirnya merambat ke permukiman warga. Pemukiman Suku Baduy Luar yang terbakar itu berlokasi di Kampung Cisaban, RT 02 RW 02, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
"Awal mula kebakaran terjadi dari tempat pengolahan gula aren yang akhirnya merambat ke permukiman warga. Api terbilang sangat cepat, dalam jangka waktu satu jam rumah-rumah habis dimakan api," kata Mulyono, warga Suku Baduy Luar, lewat pesan singkat, Rabu (24/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya rumah warga yang terbakar. Leuit atau lumbung padi pun ikut dilalap si jago merah dalam peristiwa yang terjadi Selasa malam, 23 Mei 2017 itu.
"Bukan hanya rumah warga, namun lumbung padi juga. Sekitar 100 lumbung padi habis terbakar," ujar dia.
Sebanyak 84 unit rumah Suku Baduy Luar terbakar hebat. Ada 105 Kepala Keluarga (KK) yang menempati 84 rumah tersebut.
Mengungsi
Lokasi terjadinya kebakaran di Kampung Cisaban II berjarak sejauh 20 kilometer dari Kampung Ciboleger. Kampung Cibolger ke Kampung Cisaban itu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
"Lokasi yang sangat jauh sekitar 20 km dari rumah saya," kata Mulyono.
Warga Baduy Luar yang biasa berkomunikasi dengan masyarakat luar itu menambahkan, kini para Suku Baduy yang menjadi korban kebakaran mengungsi ke rumah tetangga dan saudara yang lokasinya tak begitu jauh dari lokasi kebakaran.
Hal itu juga dibenarkan Kepala BPBD Lebak, Kaprawi. Meski banyak Suku Baduy yang mengungsi ke rumah kerabat, pihaknya sudah mendirikan tenda sementara.
"Masih di sekitar tetangga masing-masing, ada juga pembuatan tenda sementara," kata Kaprawi.
Saat ini, para Suku Baduy tengah bergotong royong memastikan sisa kebakaran benar-benar padam. Mereka selanjutnya akan membersihkan lokasi kejadian.
"Masyarakat gotong-royong bersama aparat desa, aparat kecamatan, TNI, dan Polri juga," ucap Kaprawi.
Advertisement