Liputan6.com, Garut - Kapolres Garut AKBP Novri Turangga mengingatkan para pemudik agar berhati-hati saat melewati jalur utama mudik nasional yang melewati Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai dari Nagreg, Limbangan, hingga Malangbong di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya akibat rawan terjadi kemacetan.
"Pada prinsipnya mulai dari Nagreg-Malangbong tidak ada titik rawan kejahatan, tetapi kemacetan," ujarnya usai gelar pasukan pengamanan Lebaran 2017 di Lapangan Polres Garut, Jawa Barat, Senin siang, 19 Juni 2017.
 Â
Faktor utama penyumbang kemacetan di jalur mudik nasional itu adalah jalan yang hanya dua ruas, keberadaan pasar tumpah di Limbangan dan Lewo, serta kondisi jalan yang banyak tanjakan dan belokan curam. Dengan kondisi jalan yang menantang, banyak kendaraan sering mengalami mogok.
"Kalau sudah satu kendaraan mogok, bisa dibayangkan berapa antrean kendaraan ke belakangnya," ujarnya.
  Â
Untuk pengamanan jalur mudik tahun ini, kepolisian menyiapkan 997 personel yang disebar di beberapa jalur mudik, titik rawan kemacetan, serta kawasan wisata. "Rinciannya tersebar di sembilan pos pengamanan dan satu pos terpadu, kemudian di banyak pos pengaturan, seperti persimpangan dan perempatan," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, untuk menyukseskan perjalanan pemudik yang melewati Garut tahun ini, pihaknya telah memperbaiki jalan dan fasilitas penunjang lainnya.
"Garut ini dilintasi kendaraan yang ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, makanya kita mempersiapkan penerangan maupun jalan agar layak dilalui," katanya.
  Â
Selain perbaikan, Rudy juga mengatakan pihaknya telah meminta agar polisi membuat pagar buatan untuk mencegah membeludaknya masyarakat ke bahu jalan.
"Dulu pernah dibahas di jalan nasional sempat ada wacana jembatan penyeberangan di pasar, tapi katanya tidak efisien karena hari-hari biasa tidak dapat digunakan," kata dia.
Enam hari menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1438 H, sejumlah jalur mudik alternatif yang melewati Kota Garut masih terbilang lancar. Menjelang sore hari, volume kendaraan mulai terlihat padat. Padatnya kendaraan diprediksi mulai terjadi pada Rabu, 21 Juni 2017, hingga Lebaran tiba.
Sistem Pagar Betis
Sementara itu, sebanyak 36 ribu personel gabungan disebar di 299 pos pengamanan (Pospam) dan 33 pos pelayanan (Posyan) di tiga jalur lintasan mudik di Jawa Barat. Beberapa titik rawan kemacetan yang ada di Jawa Barat telah diantisipasi dengan menempatkan petugas pengamanan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Polri menurunkan 21 ribu personel. Sementara, TNI menyiagakan 6 ribu personel dan sisanya oleh stakeholder terkait.
"Mereka akan berjaga di 299 Pospam, 33 Posyan, dan dua Pos Induk di Cikopo dan Palimanan," katanya usai gelar pasukan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Yusri mengatakan, sebanyak sembilan titik rawan macet arus mudik ‎telah diantisipasi. Dua lokasi rawan kemacetan di Tol Cikampek rest area KM 57 dan KM 62, diprediksi akan terjadi kepadatan saat waktu berbuka puasa.
‎"Makanya di sana kita terapkan sistem pagar betis," ujar dia.
Selain itu, ucap dia, di kawasan Palimanan, yaitu di pintu tol keluar Cipali juga rawan kemacetan saat pembayaran. ‎Pihaknya meminta jasa pengurus tol agar melakukan sistem jemput bola, yaitu dengan memberikan tiket kepada para pengendara.
Yusri menambahkan, pihaknya akan memberlakukan kanalisasi di kawasan Cileunyi, Rancaekek, Nagreg, dan Puncak untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang hendak melintas.
Advertisement